10 Karyawan Toko Terpapar Covid-19 di Jombang Hoaks
halopantura.com Jombang – Seorang karyawan perempuan yang bertugas di Puskesmas Tambakrejo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur mengklarifikasi pemberitaan 10 karyawan toko mayar terpapar COVID-19. Bahwa, pemberitaan itu tidak benar alias hoaks.
Klarifikasi itu sebagaimana disampaikan oleh perempuan diketahui bernama Lilik Charistiyatutik (47), warga Mojokrapak, Kecamatan Tembelang, Jombang dalam sebuah video yang direkam saat berada di kantor Unit Tipidter Satreskrim Polres Jombang.
“Saya Lilik Charistiyatutik selaku petugas Puskesmas Tambakrejo menyatakan bahwa sehubungan dengan pemberitaan di grup WhatsApp relawan COVID-19 desa Jombang tentang informasi 10 karyawan toko Mayar yang positif COVID-19 kemarin tanggal 21 Juni 2021 jam 15.00 WIB dengan ini menyatakan bahwa pemberitaan tersebut tidak benar,” kata Lilik dalam video tersebut.
Atas kabar bohong tersebut, pegawai itu menyampaikan permohonan maaf kepada pihak-pihak yang dirugikannya. Lilik mengaku, permohonan maaf itu dilakukan atas kesadarannya sendiri tanpa paksaan dari orang lain.
“Dan saya memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang merasa dirugikan. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Demikian pernyataan ini saya sampaikan atas kesadaran diri saya sendiri,” ujarnya.
Sebelumnya, Satreskrim Polres Jombang meminta keterangan Lilik terkait kabar yang menyebar di grup media sosial WhatsApp yang menyebutkan bahwa 10 karyawan toko kue roti mayar terpapar COVID-19.
Polisi awalnya melakukan patroli siber dan mendapati kabar yang disebar Lilik viral di Medsos hingga menimbulkan kegaduhan, Senin (21/6/2021) lalu. Pada saat itu, tim Satgas COVID-19 juga melakukan tracing dan hasilnya negatif COVID-19.
Kapolres Jombang, AKBP Agung Setyo Nugroho meminta masyarkat untuk tidak mempercayai kabar dan informasi yang belum pasti kebenarannya atau hoaks.
“Kepada pihak-pihak tertentu kami harapkan untuk tidak membuat kegaduhan yang dapat mengganggu situasi kamtibmas disaat kita semua sedang berusaha menangani pandemi COVID-19,” kata Agung. (fin/roh)