212 Narapidana di Lapas Tuban Jalani Tes HIV/AIDS

halopantura.com Tuban – Satu narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tuban terinfeksi gejala virus HIV/AIDS. Hal itu terungkap setelah petugas Lapas bersama tim medis melalukan deteksi dini screening penyakit TB-HIV terhadap 212 orang warga binaan lapas setempat.

Kegiatan tersebut digelar dalam rangka memperingati Hari Bakti Pemasyarakatan Ke-59 tahun 2023 dan Hari TB Sedunia. Dimana, pemeriksaan itu bekerja sama dengan tim medis Puskesmas Kebonsari dan Dinas Kesehatan Tuban.

Kepala Lapas (Kalapas) Tuban Siswarno menyampaikan kegiatan screening TB/HIV ini diikuti 212 orang warga binaan pemasyarakatan (WBP) dengan rincian laki-laki 200 orang dan perempuan 12 orang. Hasilnya, satu orang warga binaan gejala pemasyarakatan mengalami gejala HIV.

“Satu orang mengalami gejala HIV,” tegas Kalapas Tuban, Sabtu (18/3/2023).

Proses pemeriksaan kesehatan itu dilakukan dengan cara screening pengambilan sampel darah dan dahak terhadap masing-masing warga binaan yang dilakukan secara langsung oleh dokter beserta tim medis, bertempat di Aula Raden Said Lapas Tuban.

Screening TB yang dilakukan antara lain registrasi awal dimana narapidana ditanya mengenai indikasi penyebaran virus dan gejala TB. Lalu dilanjutkan pemeriksaan sampel dahak.

Sedang dalam pemeriksaan HIV/AIDS dilaksanakan pemeriksaan sampel darah dan konseling HIV. Salah satu tujuan dari kegiatan ini untuk deteksi dini jika ada yang terindikasi terkena penyakit.

“Kami berharap dengan diadakannya skrining ini dapat mengetahui kondisi dan keadaan warga binaan sehingga dapat dilakukan penanganan dini jika ada terdeteksi TB,” ungkap Siswarno.

Ia pun menyampaikan terima kasih atas bantuannya kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban dan Puskesmas Kebonsari Tuban atas terlaksananya kegiatan screening, pemeriksaan TB dan HIV/AIDS di Lapas Tuban ini.

“Dengan adanya kegiatan ini kita jadi mengetahui lebih dini jika ada kasus TB dan HIV/AIDS di Lapas Tuban, sehingga akan lebih cepat tertangani jika ada WBP dengan kasus TB dan HIV/AIDS tersebut. Mari Kita bersama – sama memutus rantai penularan TB dan HIV,” tegas Kalapas Tuban.

Baca juga : Puncak HPN PWI Jatim, Gubernur Khofifah: Perkuat Ekonomi

Baca juga : Razia Gabungan, Pemandu Karaoke di Tuban Ogah Jalani Tes Urine

Lebih lanjut, Lapas Kelas IIB Tuban bisa mengobati secara mandiri, jika ada WBP yang terkena TB. Pasalnya, Lapas Tuban sendiri sudah memiliki Klinik Pratama di bawah pengawasan dr. Ratnasari Wijayanti dan dr. Tommy, selaku dokter di Lapas Kelas IIB Tuban. (rohman)

Tinggalkan Balasan