25 Penyandang Disabilitas Terima Kaki Palsu

halopantura.com Tuban – Universitas PGRI Ronggolawe (UNIROW) Tuban bekerjasama dengan Tuban Humanity, Ruang Pasien Surabaya, dan Yayasan Rengganis Jember menggelar bakti sosial (baksos) dengan sasaran penyandang disabilitas fisik yang tidak memiliki kaki.

Kegiatan yang bertemakan “Kaki Palsuku Penyemangat Hidupku” akan memberikan kaki palsu kepada 25 orang penyandang disabilitas bertempat di kampus Unirow Tuban, Senin, (22/2/2021).

Kegiatan ini diawali dengan penjemputan para pasien dari rumah yang kemudian diberangkatkan secara bersama dari Unirow Tuban menuju Rumah Sakit Sumber Glagah Mojokerto untuk melakukan pengukuran kaki palsu.

Hadi Purwanto selaku ketua Panitia yang sekaligus Ketua Tuban Humanity menjelaskan bahwa dalam bakti sosial ini akan dilaksanakan menjadi dua tahap. Dimana, tahap yang pertama berjumlah 13 orang yang hari ini akan kami antarkan ke RS RS Glagah Mojokerto untuk melakukan pengukuran kaki palsu.

Kemudian tahap ke dua akan di laksanakan pada Bulan Maret dan rencananya pasien akan mendapatkan Kaki Palsu di RS Nahdlatul Ulama’ Tuban.

“Hari ini kami akan memberangkatkan 13 Pasien ke RS Sumber Glagah Mojokerto dan gelombang kedua rencananya dilaksanakan di RS NU Tuban,” ungkap Hadi.

Lebih lanjut hadi juga menjelaskan bahwa pelaksanaan kegiatan ini untuk memberikan semangat kepada para penyandang disabilitas fisik yang tidak memiliki kaki supaya lebih semangat dalam menjalankan hidup dan lebih mempermudah dalam melaksanakan aktifitas kehidupannya sehari-hari. Dia juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam mempersiapkan kegiatan ini.

“Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, Kepada Unirow Tuban yang telah support tenaga dan fasilitasnya untuk kegiatan ini,” jelas  Hadi dalam sambutannya.

Selain itu, Prof. Dr. Supiana Dian Nurtjahyani,M.Kes Rektor Unirow Tuban dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak khususnya para penyelenggara kegiatan. Ia  juga menjelaskan bahwa adanya kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian kita terhadap sesama. Selai itu, Rektor perempuan juga berharap semoga proses pengabdian ini bisa dilaksanakan dengan lancar.

“Semoga semuanya bisa berjalan lancar dan bisa menyelesaikan proses pengabdian ini” Harap Prof Dian sapaan akrabnya.

Disisi lain, Tuntiah yang merupakan salah satu pasien disabilitas fisik mengungkapkan kegembiraannya terhadap kegiatan ini. Perempuan asal Desa Montong Kecamatan Montong berharap bisa berjalan kembali setelah mengikuti kegiatan ini dan ini akan membuatnya semakin bersemangat dalam menjalani kehidupannya.

“Bisa jalan kembali” harap perempuan 40 Tahun tersebut. (at/fin/roh)

Tinggalkan Balasan