4 Orang Belum Ditemukan, Operasi Pencarian Korban Perahu Tenggelam di Sungai Bengawan Solo Resmi Dihentikan

halopantura.com Tuban – Tim SAR gabungan resmi menutup operasi pencarian korban tenggelam akibat perahu penyeberangan terbalik di tengah Sungai Bengawan Solo tepatnya di Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban. Operasi ditutup setelah berjalan selama 7 hari sejak perahu tenggelam pada Rabu, 3 November 2021.

“Hasil evaluasi dan koordinasi tim gabungan operasi pencarian di berhentikan,” ungkap Yudi Irwanto, Kepada Pelaksana Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban, Rabu, (10/11/2021).

Selama 7 hari proses evakuasi yang dilakukan Tim SAR gabungan telah menemukan 15 korban akibat perahu terbalik dan tenggelam. Diantaranya, 10 orang dalam kondisi selamat dan 5 korban meninggal.

“Korban yang belum diketahui ada 4 orang,” ungkap Yudi Irwanto kepada wartawan ini.

Empat korban yang belum ditemukan itu bernama Erma Fitriani (27), perempuan asal Desa Semambung, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro. Lalu Sutri (60), perempuan asal Desa Maibit, Kecamatan Rengel, Tuban. Kemudian ada

Korban ketiga yang masih dalam pencarian adalah Dedi Sutrio Nugroho (25), laki-laki asal Desa Ngandong, Kecamatan Grabagan, Tuban. Setelah itu, ada Arifin (29) laki-laki asal Desa Ngandong, Kecamatan Grabagan

Selain itu, tim SAR gabungan menemukan satu sepeda motor milik korban tenggelam akibat kecelakaan perahu penyeberangan yang terbalik dan tenggelam di sungai Bengawan Solo di Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban.

Kendaraan tersebut ditemukan tim dalam proses pencarian korban tenggelam di hari keenam, Senin, (8/11/2021). Motor tersebut berada didasar sungai dengan radius sekitar 100 meter dari lokasi perahu tenggelam.

“Pada pukul 14.15  Wib  ditemukan sepeda motor Honda Kharisma Nopol AG 5925 RDF di 100 meter  dari TKP,” ungkapnya.

Sepeda motor tersebut diketahui milik Basori (37), seorang laki-laki asal Desa Maibit, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban. Ia merupakan korban keempat yang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, pada tanggal 5 November 2021 sekitar pukul 06.20 Wib.

Meski operasi SAR dihentikan, pemantauan dan monitoring akan terus dilakukan. Ketika ada laporan masyarakat yang menemukan korban bisa langsung bertindak dengan melaporkan kepada petugas berwajib.

Sebatas diketahui, perahu penyebrangan menggunakan mesin diesel berpenumpang 19 orang dan 7 sepeda motor terbalik dan tenggelam di sungai Bengawan Solo di Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Rabu (3/11/2021) sekitar pukul 09.30 Wib.

Kejadian tersebut bermula ketika perahu penyeberangan itu bersandar dari tambangan di Dusun Gemblo, Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel, Tuban. Kemudian, perahu penumpang itu berjalan atau menyeberang sungai menuju arah Kanor Bojonegoro.

Apesnya, ketika sampai ditengah sungai Bengawan Solo mengalami oleng hingga perahunya terbalik karena derasnya arus sungai. (rohman)

Tinggalkan Balasan