688 Koperasi di Tuban Tidak Aktif
halopantura.com Tuban – Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Tuban telah mendata ada sebanyak 688 koperasi tidak aktif di wilayah Tuban dari jumlah 1.277 koperasi. Hal itu diketahui karena mereka tidak melakukan laporan pelaksanaan rapat anggota tahunan (RAT) yang digelar masing-masing koperasi, dan berbagai lainnya.
“Hingga pertengahan tahun 2019, tercatat jumlah koperasi mencapai 1.277 koperasi dengan anggota 100.282 orang dan tenaga kerja 8.152 orang. Dari jumlah tersebut terbagi kategori aktif 589 koperasi dan tidak aktif 688 koperasi. Adapun asset koperasi mencapai 731 milyar dan total Sisa Hasil Usaha (SHU) sebesar 34 milyar,” ungkap Kepala Diskoperindag Tuban Agus Wijaya, Rabu, (31/7/2019).
Menurutnya, kontribusi koperasi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Kabupaten Tuban terus mengalami peningkatan dalam kurun waktu 3 periode terakhir. Kontribusi koperasi pada PDB tahun 2014 capai 1,71 persen, tahun 2016 capai 3,99 persen, dan tahun 2018 capai 4,48 persen.
“Kecenderungan kenaikan secara langsung berdampak pada peningkatan kesejahteraan anggota,” ujarnya.
Tingginya jumlah koperasi di Tuban, Bupati Tuban, H. Fathul Huda menekankan perlunya peningkatan profeionalisme seluruh anggota Koperasi di Kabupaten Tuban. Hal ini sebagai upaya meneguhkan eksistensi koperasi di era Revolusi Industri 4.0.
“Koperasi sesuai kepribadian bangsa dan berasas gotong royong dan kekeluargaan. Nilai-nilai luhur tersebut harus tetap dipertahankan koperasi sebagai jati diri bangsa. Dan Pemkab Tuban akan menindak tegas koperasi yang tidak sesuai dengan asas yang diusung,” kata Bupati Tuban.
Lebih lanjut, Pemkab Tuban akan mendata secara rinci koperasi baik secara kelembagan maupun keanggotan. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas dan peranan koperasi, serta kontribusinya terhadap perekonomian di kabupaten Tuban.
Bupati Huda juga menginstruksikan segenap anggota koperasi untuk dapat menangkap berbagai kebutuhan masyarakat. Mulai dari kebutuhan pokok maupun penunjang. Selain itu, menumbuhkan jiwa entrepreneurship dan kreativitas.
“Dapat mengoptimalkan sejumlah potensi yang ada, baik sektor riil dan simpan pinjam,” tuturnya.
Selain itu, Bupati berpesan agar koperasi juga harus dapat bersaing dengan perbankan maupun swalayan. Sehingga dapat diminati masyarakat dan eksistensi koperasi dapat terus bertahan.
“Berbagai kemajuan teknologi dapatnya dimaksimlkan untuk menunjang produktivitas koperasi,” pungkasnya. (rohman)