97 Persen Pemilik Lahan Setuju Pembangunan Kilang Minyak Tuban

halopantura.com Tuban – PT Pertamina (Persero) telah melakukan pembayaran lahan warga yang terdampak pembangunan proyek Kilang minyak atau Grass Root Refinery (GRR) di wilayah Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban. Dalam proses itu, mayoritas pemilik telah setuju tanahnya dilepas untuk proyek Nasional tersebut.

Tercatat jumlah pemilik lahan yang telah setuju tanahnya dilepas untuk proyek tersebut mencapai sekitar 97,95 persen. Hal itu terdaftar hingga akhirnya bulan Februari 2020.

“Jumlah pemilik yang setuju sudah mencapai 431 atau 97,95 persen. Belum setuju ada 9 pemilik atau 2,05 persen,” kata Koordinator Pelaksana PT Surveyor Indonesia selaku Konsultan Pendampingan Pengadaan Lahan Kilang, M Ahmad Triyono, Senin, (9/3/2020).

Harga ganti rugi lahan milik warga tersebut dibanderol dengan rata-rata berkisar Rp 680.000 per meter persegi. Penentuan nilai harga lahan milik warga itu telah diputuskan oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) setalah melakukan penghitungan harga melalui appraisal.

“Harga lahan telah diputuskan, dan warga yang setuju juga telah menerima pembayaran,” ungkapnya.

Menurutnya, jumlah lahan warga terdampak untuk proyek kilang minyak ini ada 529 bidang berada di tiga desa di Kecamatan Jenu, Tuban. Dari total itu, sudah ada 520 bidang telah setuju digunakan untuk pembangunan kilang.

“Masih ada 9 bidang milik warga belum setuju berada di dua desa. Itu progres hingga tanggal 29 Februari 2020,” jelas Triyono.

Jumlah tersebut dengan rincian di Desa Wadung ada 403 bidang yang telah setuju mencapai 395 dan belum setuju 8 bidang. Desa Sumurgeneng ada 120 bidang, 119 setuju dan 1 belum setuju.

“Untuk Desa Kaliuntu semua setuju ada 6 bidang,” tegasnya.

Sedangkan untuk total pemilik lahan warga terdampak pembangunan kilang ini berjumlah 440 pemilik berada di tiga desa. Jumlah pemilik di Desa Wadung ada 339 pemilik dengan rincian 331 setuju dan 8 belum setuju.

Desa Sumurgeneng ada 95 pemilik dengan rincian ada 94 setuju, dan satu belum setuju. “Untuk Desa Kaliuntu setuju semua berjumlah 6 pemilik,” terang Triono.

Sebatas diketahui, proyek pembangunan kilang minyak itu menelan dana USD 15 miliar hingga USD 16 miliar atau sekitar Rp 225 triliun (asumsi kurs Rp 14.084, red) yang diperkirakan akan selesai pada tahun 2026 mendatang. Proyek ini menempati area seluas kurang lebih 900 hektar.

Kilang Tuban ini juga merupakan salah satu kilang tercanggih di dunia yang memiliki kapasitas pengolahan sebesar 300 ribu barel per hari yang akan menghasilkan 30 juta liter BBM per hari untuk jenis gasoline dan diesel. (rohman)

Tinggalkan Balasan