Airlangga Sebut Penanganan Covid-19 Harus Satu Suara

Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta seluruh pihak satu suara dalam menangani pandemi Covid-19 di Indonesia. Ia mengatakan, penanganan Covid harus mempertimbangkan seluruh aspek. Baik kesehatan, sosial, hingga perekonomian.

Ketua Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional ini mengatakan, penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional harus selaras.

“Kita harus bersatu dalam penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional. Harus satu bahasa, satu data dan satu tindakan,” tutur Airlangga dalam keterangan kepada Republika.co.id, Jumat (11/9/2020).

Ia menambahkan, pemerintah berusaha mengintensifkan pelaksanaan testing, tracing, dan treatment (3T) untuk membangun rasa aman bagi masyarakat. Tujuannya agar masyarakat bisa melakukan aktifitas dan tetap produktif. Airlangga juga mengaku pemerintah menjamin ketersediaan obat-obatan yang diperlukan untuk menangani Covid.

Selain itu, seluruh pihak juga wajib meastikan pelaksanaan protokol kesehatan yang menjadi prasyarat kegiatan ekonomi dan sosial. Menurut Airlangga, terjadinya peningkatan kasus Covid, terutama klaster angkutan umum selama sepekan terakhir, bukan hanya terjadi di Indonesia. Di beberapa negara lain juga terjadi peningkatan yang sama.

Ketua Umum DPP Partai Golkar ini menegaskan, pemerintah memberi perhatian serius terhadap peningkatan kasus ini. Pemerintah berupaya lebih cepat meningkatkan kapasitas rumah sakit dan fasilitas kesehatan. Bahkan, juga dilakukan peningkatan tempat isolasi di hotel, baik bintang II dan III serta isolasi mandiri di Wisma Atlet.

“Saat ini sudah terdapat 782 kamar di Wisma Atlet dan 1.062 bed flat isolasi,” tegas Airlangga.

Sebagai penanganan, pemerintah memastikan ketersediaan obat, baik untuk rumah sakit maupun untuk pasien isolasi mandiri. Airlangga mengaku pada Senin dan Selasa kemarin, sudah diproduksi sebanyak 480 ribu tablet obat Oseltamivir. Jadi. ia meminta masyarakat tidak terlalu khawatir, meskipun harus tetap waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Airlangga menyatakan kegiatan produktif tetap dilanjutkan dengan penerapan protokol kesehatan lebih ketat. Ia menjamin obat-obatan yang sudah diproduksi akan mencukupi kebutuhan pasien.

“Pekerja perkantoran tetap melaksanakan kegiatan dengan melakukan pengaturan WFO (work form office) dan WFH (work from home), serta peningkatan kedisiplinan pelaksanaan protokol kesehatan, ditambah penegakan aturan melalui operasi yustisi,” ujarnya.

Ia mengaku, pesan yang sama juga disampaikan Presiden Joko Widodo agar meminta aparat keamanan turut mendisiplinkan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan. Menurut Airlangga, dengan tindakan pengetatan itu, diharapkan kapasitas pelayanan kesehatan tetap memadai seiring peningkatan kasus terkonfirmasi Covid-19.

Selain itu, Menko Perekonomian ini menegaskan, pemulihan ekonomi nasional juga sama pentingnya dengan penanganan Covid-19.

“Perlu adanya keseimbangan kapan harus menginjak rem dan gas, tidak perlu dilakukan secara tiba-tiba,” tegasnya. (agus raharjo)

sumber : Republika

Tinggalkan Balasan