Akhir Desember Pembangunan Jembatan Trucuk Rampung
halopantura.com Bojonegoro – Bupati Bojonegoro doktor H. Suyoto dan Wakil Bupati Bojonegoro, Drs. H. Setyo Hartono melakukan Inspeksi Mendadak pembangunan Jembatan Trucuk, Senin (04/12/2017).
Sidak dilakukan untuk memestikan langsung bahwa pembangunan jembatan Trucuk Bojonegoro yang nantinya akan bernama Jembatan Sosrodilogo ini selesai tepat waktu. Bupati bersama wabup menanyakan kondisi dan kendala apa yang dihadapi.
Selain itu Bupati juga mengharapkan jembatan ini tak sekedar menjadi alat transportasi namun menjadi salah satu kawasan wisata baru. Bupati mengharapkan di sisi kanan dan kiri jembatan ini akan menjadi daya tarik wisata.
Oleh karenanya, Bupati mengharapkan agar Dinas PU memikirkan bagaimana menata kawasan ini menjadi kawasan wisata. Selain menanyakan progres report pembangunan, Bupati juga bertanya tentang bentuk konstruksi jembatan ini saat selesai nanti.
“Nanti jembatan yang menghubungkan Kecamatan Trucuk dan Kecamatan Bojonegoro rampung pembangunannya dan bisa digunakan untuk kendaraan berskala ringan atau kendaraan roda dua,” Kata Suyoto.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Andi Tjandra menjelaskan, akhir desember jembatan ini sudah rampung. Hanya saja meski sudah selesai, pihaknya melarang kendaraan berat untuk melaluinya. Untuk kendaraan berskala kecil atau kendaraan roda dua tidak dipermasalahkan. Karena untuk jembatan bentang panjang harus ada sertifikat dari Komisi Keselamatan Jalan dan Terowongan.
Dijelaskan bahwa pihaknya akan mengajukan sertifikat ke KKJT setelah semuanya siap. Meskipun jembatan sudah jadi pihaknya tidak akan mengijinkan untuk dilalui kendaraan berat sebelum keluat rekomendasi atau sertifikat dari KKJT.
“Jembatan ini dibangun dalam dua tahap yakni pengerjaan tahap bawah dilaksanakan ditahun 2016 sedangkan untuk tahap atas dikerjakab tahun 2017 dan 2018 nanti penyempurnaan dengan landscape,” Ucap Andi tjandra.
Total anggaran pembangunan jembatan ini mencapai 100 milyar rupiah. Secara teknis saat ini sedang mengerjakan ponton ditengah jembatan. “Kendala kita saat ini adalah pembangunan ponton ditengah untuk tempat crane sebagai alat angkut untuk menyelesaikan konstruksi ditengah jembatan,” ungkapnya.
Andi Tjandra menyampaikan bahwa jembatan ini akan menjadi salah satu daya ungkit pertumbuhan ekonomi diwilayah utara Bojonegoro makna lain jembatan ini adalah penghubung ekonomi. Dan daerah sekitarnya akan berkembang menjadi kawasan bangkitan ekonomi serta menjadi ruang publik yang bisa dimanfaatkan masyarakat. (luh/roh)