Aksi PMII Tuban Jilid II Desak Korda Program BPNT Dicopot

halopantura.com Tuban – Puluhan aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Tuban, kembali menggelar aksi demo jilid II di depan kantor Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) di jalan Dr. Wahidin Sudirohusodo Tuban, Selasa, (25/8/2020).

Gelombang aksi tersebut dipicu terkait persoalan carut marutnya penyaluran program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang ada di wilayah Kabupaten Tuban.

Salah satu tuntutan mahasiswa adalah mendesak Koordinator Daerah (Korda) atau Koordinator Tenaga Kesejahteraan Sosial (Korteks) program BPNT untuk mundur dari jabatannya jika tidak bisa menyelesaikan persoalan program tersebut.

“Jika dalam jangka waktu satu bulan, Plt Kepala Dinsos dan Korda tidak mampu menyelesaikan pemasalah program BPNT, maka harus bersedia copot jabatan,” kata Mashuri Wakil Ketua II PC PMII Tuban.

Dalam aksinya, para mahasiswa langsung mengeruduk kantor Dinsos dengan membentuk sejumlah poster yang bertuliskan “sebenarnya BPNT untuk siapa?. KPM Rugi pendamping ke mana, dan lain sebagainya.

Selain itu, perwakilan mahasiswa juga menampilkan aksi treatikal yang menggambarkan nasib Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari program tersebut. Dimana, KPM menerima kartu keluarga sejahtera (KKS) tetapi dalam kondisi saldo kosong.

“Praktek dilapangan masih ada yang tidak sesuai harapan. Seperti ada beberapa KPM yang menerima KKS tetapi saldonya kosong,” ungkap Mashuri.

Menurutnya, masih ada masyarakat miskin yang sudah terverifikasi dan masuk dalam DTKS, tetapi belum mendapatkan bantuan. Kemudian masih terjadi proses monopoli dan kapitalisasi dalam program BPNT di Tuban.

“Tindak tegas kapitalisasi dan monopoli BPNT secara hukum, dan KPM jangan ada dirugikan,” jelasnya.

Ia pun meminta Plt Kepala Dinsos bersama Korda untuk membuat pakta integritas dalam menangani kasus BPNT maupun Bansos lainnya. Termasuk kinerja Korda harus diperbaiki dengan rajin turun langsung ke lapangan.

“Kinerja Korda saya rasa harus diperbaiki,” ungkap Wakil Ketua II PC PMII Tuban.

Korda Tuban program BPNT, Kasiyati Ningsih menepis tudingan para mahasiswa terkait tidak bisa bekerja maksimal. Ia mengaku sejauh ini telah turun kelapangan jika ada persoalan.

“Meraka tidak tahu, saya sering turun ke lapangan,” ungkap Ningsih panggilan akrabnya.

Ia pun mengklaim sejauh ini sudah bekerja dengan maksimal dalam hal pengawasan penyaluran program BPNT. Tetapi di lapangan ada oknum untuk melakukan hal-hal tersebut (praktek menyimpang, red) yang lebih berpengalaman.

“Ada oknum yang lebih berpengalaman dari kita yang baru program ini berjalan di tahun 2018,” terang Ningsih.

Sementara itu menanggapi aksi tersebut, Plt Kepala Dinsos P3A Tuban, Joko Sarwono mengatakan, pada dasarnya, semua tuntutan dan masukan dari PC PMII Tuban pada aksi pertama dulu sudah ditindaklanjuti.

“Kita sekarang sudah berupaya untuk menyelesaikan dan mendekatkan diri pada hak KPM,” jelas Joko.

Untuk mewujudkan penyaluran BPNT tepat sasaran, maka Joko menerangkan mulai bulan depan, setiap KPM program BPNT akan diumumkan ditingkat desa. Sehingga semuanya bisa melihat dan mengetahui dan KPM bebas memilih bahan pokok sesuai yang dibutuhkan.

“Pendampingan dilapang, kita telah menambah tim koordinasi di tingkat kecamatan yang akan membantu evaluasi seluruh skema program BPNT agar berjalan lancar dan baik,” pungkasnya. (rohman)

Korda program BPNT ketika memberikan penjelasan dihadapan para mahasiswa yang sedang aksi. (rohman)

Tinggalkan Balasan