Alokasi Dana Pendidikan Tuban Lebih 20 Persen
halopantura.com Tuban – Alokasi anggaran pendidikan di Bumi Wali Tuban lebih dari 20 persen dari total APBD Tuban sekitar 2,4 triliun. Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Tuban, Budi Wiyana, ketika membuka Program Pengembangan Diri bagi Guru yang Inspiratif, Dedikatif, Empatik, dan Berakhlak mulia dan Luhur Budi (IDEAL), di gedung Korpri Tuban, Senin (29/04/2019).
“Bidang pendidikan juga mendapat alokasi anggaran paling tinggi lebih dari 20 persen,” ungkap Sekda Tuban.
Menurutnya, besarnya perhatian Pemkab di bidang pendidikan ini guna untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan menekan angka kemiskinan masyarakat Kabupaten Tuban. Guna mendukung upaya tersebut, Sekda menerangkan perlu adanya dukungan dari semua pihak, mulai dari dinas terkait, dunia usaha, dan masyarakat.
“Di samping itu, Pemkab Tuban membuka selebar-lebarnya upaya mempercepat penguatan karakter dan moral; serta peningkatan prestasi pendidikan,” terangnya.
Ia menambahkan, program CSR dari Charoen Pokphand Foundation Indonesia (CPFI) ini harus benar-benar dimanfaatkan semaksimal mungkin. Karenanya, sinergitas dan koordinasi harus terus ditingkatkan. Di samping itu, perlu ada evaluasi sebagai upaya pengembangan atas program ini.
“Ada kemungkinan materi maupun pola pengajaran selama program ini dapat diadopsi dalam pengajaran pada Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah,” tuturnya.
Kegiatan tersebut terwujud berkat kerjasama antara Pemkab Tuban dengan CPFI, dan Universitas Diponegoro Semarang. Pembukaan juga dihadiri sejumlah pimpinan CPFI; Dekan Psikologi Undip; dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tuban; serta 110 guru SD dan SMP.
Sekjend CPFI, Andi Magdalena Siadari mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR) berupa “Bakti Pada Guru” selama dua hari. Kabupaten Tuban dipilih dengan alasan banyak warganya yang menjadi mitra CPFI.
“Selain CSR di bidang pendidikan, CPFI juga pernah melaksanakan CSR di sektor pertanian dan peternakan bagi warga Tuban,” terangnya.
Andi Magdalena menerangkan program Bakti Pada Guru mulai diselenggarakan pertengahan tahun 2017 dan sudah tersebar 30 provinsi di Indonesia.
“Lebih dari 2000 guru telah mengikuti program Guru IDEAL ini dan tersebar di berbagai provinsi bahkan hingga ke Papua,” pungkasnya. (mus/roh)