Ancaman Petani Tembakau di Sumenep
halopantura.com Sumenep – Musim tembakau tiba. Petani gegap gempita menanam daun emas itu. Ada keresahan terbersit dihati petani. Yakni, khawatir ada permainan harga. Pemerintah didesak melakukan langkah antisipasi.
Ketua Umum Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Bluto (AMPB) Frengky Wirananda mengatakan, tembakau salah satu komoditas unggulan di Sumenep. Hampir semua ladang dipenuhi tanaman dengan nama latin nicotianatabacum itu.
Petani giat menggarap lahannya, dengan harapan dapat memetik hasil melimpah. Namun, beberapa tahun terakhir, tren pasar tembakau terbilang stagnan. Bahkan, harga jual cenderung labil.
Pada awal musim panen, harga tembakau biasanya melambung tinggi. Kemudian berangsur turun menjelang panen raya. Akibatnya, tidak banyak keuntungan yang didapat petani.
Petani BerharapbkepadaPemerintah agar membuat langkah antisipasi kemungkinan terjadinya permainan harga.
Langkah tersebut bisa berupa regulasi mengikat yang harus dipatuhi pabrikan. “Pemerintah harus benar-benar hadir membantu petani,” katanya, Rabu, (4/7/2018).
Mantan aktivis PMII yang biasa disapa – Mas Pen – itu mengatakan, sebelum musim panen, pemerintah wajib menentukan breakeventpoint (BEP) tembakau. Pabrikan dilarang membeli dibawahyang ditentukan itu.
Harus ada kesepatakan antara pemerintah dengan pabrikan. Jika ada pembelian dibawah BEP, harus ada sanksi yang dijatuhkan. “Tanpa ketegasan pemerintah, petani akan selalu menjadi korban,” tutupnya. (Sapraji/roh)