Anggota Komisi IV DPR RI Ning Ema Beri Bantuan Petani Bawang Merah Jombang

halopantura.com Tuban – Anggota Komisi IV DPR RI Ema Umiyyatul Chusnah atau Ning Ema bantuan bibit bawang merah kepada petani di tiga desa di Kecamatan Plandaan, Jombang, Jawa Timur. Para petani merasa bangga atas bantuan tersebut.

Hal itu diungkapkan Ketua Gapoktan Desa Darurejo, Kecamatan Plandaan, Budi Nyoto (52) usai menerima bantuan bibit bawang merah di pendopo kantor kecamatan Plandaan, Senin (25/10/2021).

“Dulunya itu petani banyak kerugian. Pertama karena bibitnya mahal, terus penjualannya sulit. Dengan adanya bantuan ini petani merasa terbantu sekali,” katanya.

Budi mewakili para petani di desanya menerima secara simbolis penyerahan bantuan bibit bawang merah bersama ketua Gapoktan dari desa Kampungbaru dan Jipurapah dari Ning Ema.

Masing-masing menerima bantuan bibit bawang merah seluas lima hektar. Penyerahan bantuan dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Adapun bantuan yang diserahkan yakni bibit umbi (bawang merah) 3,5 ton per desa, pupuk hayati, pupuk organik cair dan mulsa atau plastik.

“Kami sampaikan terima kasih kepada Ning Ema atas bantuan bibit bawang merah bagi petani di wilayah kami,” kata Sekretaris Kecamatan Plandaan, Agus Supriyanto.

Ema Umiyyatul Chusnah mengatakan, bantuan itu berasal dari Kementerian Pertanian (Kementan) RI melalui jalur jaring aspirasi anggota komisi IV DPR-RI.

“Semoga bantuan ini bisa membantu para petani. Harapan kami, nanti bisa membuahkan hasil yang luar biasa. Panennya berhasil dan harganya bisa berlipat,” kata Ning Ema.

Legislator PPP tersebut berharap agar petugas penyuluh lapangan (PPL) Dinas Pertanian Kabupaten Jombang melakukan pendampingan dari sisi teknis kepada para petani bawang merah yang mendapat paket bantuan.

“Karena keberhasilan panjenengan tidak lepas dari pendampingan para PPL,” kata politisi perempuan asal Jombang itu.

Putri bupati Jombang Mundjidah Wahab tersebut, berharap paket bantuan yang diberikan dapat meringankan beban masyarakat, terutama petani di tengah pandemi COVID-19. (fin/roh)

Tinggalkan Balasan