Angka Kemiskinan Tuban Turun 1,56 Persen
halopantura.com Tuban – Angka kemiskinan Tuban masuk peringkat lima daerah termiskin Se-Jatim dari hasil Sensus Ekonomi 2016 (SE 2016). Namun begitu, Pemkab Tuban terus menurunkan angka kemiskinan dengan berbagai program.
Alhasil, angka kemiskinan menurun hingga 1,56 persen atau berada di angka 15,31 persen di tahun 2018. Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tuban Budi Wiyana dalam acara Musyarawah Perencanaan Pembanguan (Musrenbang) Kabupaten Tuban tahun 2019 di ruang RH. Ronggolawe Setda Tuban, Selasa (19/11/2019).
Musrenbang digelar dalam rangka penyusunan perubahan RPJMD kabupaten Tuban tahun 2016-2021. “Persentase angka kemiskinan di Kabupaten Tuban dapat diturunkan sebesar hingga 1,56 persen atau berada di angka 15,31 persen,” ungkap Sekda Tuban.
Menurutnya, capaian ini yang luar biasa dimana tidak semua pemerintah daerah mampu menurunkan angka kemiskinan sebesar itu. “Ini juga menjadi capaian membanggakan bagi Pemkab Tuban,” ungkapnya.
Meski demikian, Sekda Tuban menjelaskan masih terdapat permasalahan harus diselesaikan Pemkab Tuban bersama stakeholder dan masyarakat. Permasalahan tersebut diantaranya angka pengangguran terbuka sebesar 2,83; PDRB perkapita Kabupaten Tuban yang ditargetkan 55,5 namun tercapai 52,08.
“Diperlukan upaya simultan dan konkrit untuk memenuhi target yang telah ditetapkan,” ungkap Sekda seraya menambahkan, permasalahan ini disebabkan perubahan kondisi ekonomi nasional dan dunia.
Selain itu, Budi Wiyana menerangkan perlu adanya percepatan dan optimalisasi tiap kebijakan. Tidak hanya itu, dukungan seluruh komponen masyarakat serta di luar pemerintahan, sesuai tupoksi masing-masing sangat dibutuhkan untuk meningkatkan capaian kinerja yang diharapkan.
“Revisi RPJMD dimaksudkan untuk menyeleraskan antara program pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten. Serta penyempurnaan penjabaran atas program dan anggaran mengacu pada indikator utama,” terangnya.
Lebih lanjut, Sekda Tuban juga menjelaskan sejumlah target yang ditetapkan di tahun 2018 berhasil terlampaui. Diantaranya Indeks Toleransi Umat Beragama yang ditargetkan 81,40 tercapai 84,20.
“Indeks Pembangunan Manusia yang ditargetkan 67,16 mencapai 67,43; dan Indeks kepuasan masyarakat memenuhi target yaitu Baik,” pungkasnya. (rohman)