Bantu Korban Gempa Cianjur, Polres Tuban Distribusikan 2 Truk Bantuan Pangan
halopantura.com Tuban – Gempa berkekuatan Magnitudo (M) 5,6 yang diakibatkan patahan geser dengan kedalaman 10 KM mengguncang kabupaten Cianjur dan sekitarnya pada senin siang (21/11) pukul 13.21 wib lalu menelan ratusan korban jiwa serta mengakibatkan kerusakan rumah dan bangunan yang cukup parah.
Sebagai wujud empati dan kesigapan dalam menanggapi bencana tersebut, Polres Tuban bersama Bhayangkari Cabang Tuban menyalurkan bantuan sosial kepada korban.
Kamis (24/11) pagi, 2 (dua) unit truk mengangkut paket logistik bantuan berisikan sembako, susu, pembalut, obat-obatan serta selimut diberangkatkan dari Mapolres Tuban untuk selanjutnya didistribusikan kepada korban bencana Gempa bumi di kabupaten Cianjur Jawa Barat.
Kapolres Tuban AKBP Rahman Wijaya, S.I.K., S.H., M.H., saat pimpin pemberangkatan pendistribusian bantuan sosial menyampaikan turut berdukacita kepada para korban atas musibah yang terjadi.
“Kami Doakan semoga saudara kami yang menjadi korban bencana ini diberikan ketabahan dan kekuatan untuk dapat melalui ujian ini” Ucap Rahman.
Rahman berharap pemberian bantuan sosial tersebut nantinya dapat sedikit membantu dan meringankan beban para korban.
“Semoga bantuan ini bisa sedikit membantu meringankan beban saudara-saudara kita korban bencana gempa bumi di Cianjur” Imbuh Rahman.
Seperti diketahui, pada Senin (21/11) siang terjadi gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Gempa dengan magnitudo (M) 5,6 ini memiliki dampak yang sangat besar hingga menelan banyak korban.
Meskipun ukuran gempanya sedang, namun kedalamannya yang dangkal menyebabkan goncangan yang kuat sehingga mengakibatkan kerusakan rumah dan bangunan yang cukup parah.
Sedikitnya 1.362 rumah rusak, 343 diantaranya rusak berat serta meruntuhkan satu pusat perbelanjaan dua gedung kantor pemerintah, tiga sekolah, rumah sakit, fasilitas ibadah, dan pesantren rusak.
Dari data yang dihimpun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 268 orang tewas yang sebagian besar kematian disebabkan oleh runtuhan bangunan serta lebih dari 1083 orang terluka serta lusinan siswa terluka oleh puing-puing yang jatuh di sekolah. (at/fin/roh)