Baznas Tuban Ringankan Beban Masyarakat Terdampak Covid-19
halopantura.com Tuban – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Tuban terus bergerak untuk menjadi pelapis dalam memberikan bantuan sosial untuk masyarakat terdampak Covid-19.
Hal itu dibuktikan dengan mendirikan Posko Peduli Covid-19. Dimana, posko itu menerima donasi dari berbagai pihak. Kemudian, akan disalurkan kepada warga yang membutuhkan atau terdampak virus corona.
“Posko Peduli Covid-19 hadir untuk mendukung penanganan Covid-19 melalui skema bantuan sosial,” kata Kabag Kesejahteraan Rakyat, Eko Julianto, Kamis, (30/4/2020).
Posko Peduli Covid-19 itu dikelola Baznas Tuban dan menjadi jangkar atau pelapis jika ada masyarakat terdampak Covid-19 yang belum terdata Gugus Tugas. Karenanya Posko Peduli Covid-19 terus berkoordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tuban.
“Posko Peduli Covid-19 terus melaporkan bantuan sosial yang diterima dan telah didistribusikan,” ungkapnya.
Total bantuan sosial yang diterima Posko Peduli Covid-19 mencapai Rp 373.215.000, tercatat hingga tanggal 29 April 2020.
Bantuan tersebut akumulasi dari uang tunai sebesar Rp. 116.077.000,- dan paket sembako sebesar 257.138.000 terdiri dari 1.413 paket sembako.
“Paket sembako yang telah didistribusikan oleh Posko Peduli Covid-19 sebanyak 799 paket, sedangkan sisanya menunggu data terbaru,” jelasnya.
Eko Julianto yang juga Sekretaris Baznas Tuban ini menerangkan, sebelum proses distribusi bantuan, dilakukan proses verifikasi dan validasi data penerima yang berasal dari Gugus Tugas, Baznas Tuban, maupun laporan dari masyarakat.
“Seluruh data akan disinkronkan agar bantuan dapat didistribusikan merata sesuai dengan nama dan alamat masyarakat terdampak di seluruh kecamatan di Kabupaten Tuban,” terangnya.
Sembari proses distribusi bantuan berjalan, Posko Peduli Covid-19 juga terus melakukan pendataan bagi masyarakat terdampak.
Masyarakat dapat berkoordinasi dengan Gugus Tugas maupun Posko Peduli Covid untuk berdonasi.
Apabila masyarakat ingin menyerahkan secara langsung, dapatnya melapor ke Camat maupun perangkat desa atau kecamatan untuk disinkronisasi datanya.
“Harapannya seluruh masyarakat yang terdampak dapat diringankan beban ekonominya,” pungkasnya. (at/roh)