Belasan Warga Jombang Keracunan Usai Makan Menu Hajatan
halopantura.com Jombang – Belasan warga Jombang diduga keracunan usai makan menu hajatan. Mereka telah mendapat perawatan di rumah sakit.
Pemilik rumah yang menyelenggarakan hajatan tahlilan Desa Podoroto, Kecamatan Kesamben, Jombang, Jawa Timur mengaku kaget para tamu undangan mengalami keracunan massal diduga setelah menyantap makanan berkat dari acara itu.
Pemilik rumah hajatan, Eka Puji Astuti (46), mengaku sudah mencicipi olahan makanan yang akan diberikan kepada puluhan tamu undangan dalam acara tahlilan, pada Rabu (14/52022) malam itu.
“Saya prihatin, tidak mungkin saya buat sengaja kejadian ini,” beber Eka saat di mintai keterangan, Sabtu (14/5/2022) siang.
Eka menuturkan, sebelum menyajikan ke kotak nasi, makanan itu telah dicicipinya termasuk bali telur yang diduga menjadi salah satu penyebab keracunan massal puluhan orang tersebut.
“Sudah saya cicipi sebelum dihidangkan. Saya kira tidak apa-apa,” kata Eka Puji Astuti.
Disebut Eka, telur yang dijadikan lauk nasi kotak tersebut dibeli di salah satu toko milik warga dusun sebelah dengan harga normal. Ia pun mengira telur itu tidak bermasalah.
“Saya beli di Mak Ton di Kedungboto, dengan harga normal, harganya Rp24 ribu per kilogramnya,” ujarnya.
Ulfa (52) salah satu korban keracunan massal menjelaskan jika tetangganya tidak makan telur, dan langsung dibuang untuk dijadikan makanan ayam, sementara ayam yang telah memakan telur dari nasi kotak tahlilan tersebut mati.
“Makanannya kan berisikan mi, telur, dan tahu itu saya bawa pulang dan saya makan di rumah, sementara tetangga saya membuang telur tersebut dan dijadikan makanan ayamnya, ternyata tidak lama kemudian ayamnya mati,” ujarnya.
Pada Jumat malam (16/2022), puluhan warga di Dusun Garu, Desa Podoroto, Kecamatan Kesamben dilarikan ke Puskesmas setempat dan Rumah Sakit di Mojokerto untuk mendapat perawatan karena diduga keracunan makanan nasi kotak yang didapat dari acara hajatan.
Korban diperkirakan berjumlah 50 orang. Para korban mengalami mual, muntah-muntah, buang air besar terus menerus, serta badan panas.
Perkembangan saat ini, para korban keracunan massal sudah perlahan kondisinya membaik setelah beberapa hari menjalani perawatan di puskesmas setempat. Polisi tengah memeriksa pemilik rumah terkait kejadian keracunan makanan itu. (fin/roh)