Beredar Video Syur Pelajar, DPRD Tuban Sebut Tamparan Bagi Dunia Pendidikan

halopantura.com Tuban – Hj. Tri Astuti Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tuban, angkat bicara terkait kasus beredarnya video syur yang diduga kuat melibatkan pelajar SMK Kabupaten Tuban. Ia mengaku merasa prihatin atas kejadian tersebut, dan hal itu merupakan tamparan keras bagi dunia pendidikan.

“Saya prihatin atas kejadian ini, dan seharusnya tidak terjadi pada dunia pendidikan di Bumi wali ini. Kejadian ini merupakan tamparan bagi kita orang tua, sekolah, guru bahkan pemerintah,” jelas Hj. Tri Astuti Ketua Komisi IV DPRD Tuban, Kamis, (3/10/2019).

Ia menambahkan, Tuban sudah menerapkan pendidikan karakter sejak dini sebagai upaya mencetak generasi muda yang berakhlak mulia, berkualitas, dan mampu bersaing. Namun, masih ditemukan kejadian tersebut di Bumi Wali Tuban ini.

“Kejadian ini telah membuat kita sadar bahwa tanggung jawab dalam mendidik anak bukan hanya di lingkungan sekolah, namun juga keluarga dan masyarakat,” ungkap politisi senior asal Partai Gerindra tersebut.

Atas kejadian itu, Hj. Tri Astuti meminta agar semua pihak ikut serta dalam memperbaiki kualitas pendidikan baik yang bersifat formal maupun non formal. Serta memaknai kedudukan sekolah mempunyai tempat yang sangat penting sebagai pembentuk moral dan karakter peserta didik. Karena sekolah mempunyai peranan penting untuk mengembangkan kepribadian anak sesuai dengan kemampuan dan pengetahuan anak untuk melaksanakan tugas di lingkungan masyarakat.

“Tujuan itu dapat berhasil jika para guru mendorong peserta didik agar dapat mengembangkan kreativitas dan keterampilannya, termasuk orang tua sebagai pemegang peranan penting dalam pengawasan perkembangan anak-anaknya,” tegas Hj. Tri Astuti Ketua DPC Partai Gerindra Tuban.

Pemberian sebelum, video panas tersebut di upload oleh salah satu akun Facebook pada Rabu malam (2/10/2019), dan viral di dunia maya. Video tersebut menampilkan adegan seorang pelajar laki-laki sedang berhubungan badan dengan wanita yang masih mengenakan seragam Pramuka.

Dimana, video mesum itu nampak direkam oleh temannya sendiri di sebuah kamar dengan durasi 6 detik. Di kamar itu juga terlihat ada beberapa wanita lain yang masih mengenakan kaos kaki hitam dengan tulisan SMK Tuban.

Tak hanya itu, dalam rekaman video panas itu juga ada percakapan yang terdengar “Anin aku ora melu-melu,”. Selang beberapa jam, video tersebut langsung dihapus oleh pemilik akun Facebook lantaran menjadi viral di dunia maya.

Terkait insiden tersebut, pihak Polres Tuban telah melakukan pemeriksaan beberapa saksi terkait kasus tersebut. Hal itu disampaikan Kasubag Humas Polres Tuban Iptu Suganda.

Selanjutnya, selaku Kepala Sekolah di sebuah SMK di Tuban telah membenarkan adanya video asusila yang viral di media sosial dan merupakan siswanya.

Pemeran wanita dalam video tersebut merupakan pelajar kelas 1 atau kelas X, sedangkan untuk yang cowok dari sekolah lain belum diketahui jelas identitasnya. (rohman)

Tinggalkan Balasan