Bernilai Ekonomi, Kampung Nelayan Tuban Punya Tungku Pemusnah Sampah

halopantura.com Tuban – Kabupaten Tuban memiliki tungku pemusnah sampah sebagai upaya untuk menciptakan lingkungan bersih dan pengurangan sampah di kawasan nelayan. Dimana, bahan bakarnya untuk memusnahkan sampah itu berupa campuran oli bekas, batok kelapa dan air.

Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky didampingi Dandim 0811/Tuban, Letkol Inf Viliala Romadhon dan Kapolres Tuban, AKBP Darman meresmikan alat pemusnah sampah itu berada di kampung nelayan, tepatnya di Desa Pabeyan dan Gadon Kecamatan Tambakboyo, Minggu (05/09/2021).

Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky mengungkapkan alat tungku pembakar sampah ini mampu menyelesaikan masalah perihal sampah yang sering kali dikeluhkan masyarakat. Baik berupa sampah rumah tangga maupun hasil pemilahan hasil laut.

“Melalui alat ini lingkungan warga dan tepian pantai bersih dari sampah,” ungkap Bupati Tuban.

Mas Bupati menerangkan keberadaan tungku pembakar sampah mampu membuka potensi ekonomi yang dapat dikembangkan masyarakat serta meningkatkan ekonomi keluarga nelayan. Ketika nelayan berangkat melaut, maka keluarganya dapat bercocok tanam menggunakan abu hasil pembakaran.

“Bisa juga menjual abu hasil pembakaran sebagai kompos,” sambungnya.

Pemkab Tuban juga telah mengalokasikan anggaran pada 2021 ini guna menyediakan alat penyisir sampah, utamanya di tepian pantai. Nantinya, alat tersebut dapat dikolaborasikan dengan tungku pembakar sampah yang telah tersedia. Sedangkan pengelolaan tungku pembakaran sampah ini dapat dielaborasikan mengacu bank sampah.

“Langkah tersebut selaras dengan upaya Pemkab Tuban untuk mengurangi dampak negatif sampah dengan mengolah sampah menjadi bahan bakar untuk industri di kabupaten Tuban,” sambungnya.

Tidak lupa, Mas Bupati menyampaikan terima kasih atas kontribusi semua pihak yang mendukung program pemerintah. Mulai dari komunitas, masyarakat, TNI, dan Polri.

“Kami sampaikan terima kasih kepada Voluntary Knights Tuban atas inisiatif ini,” tuturnya.

Sementara itu, Dandim 0811/Tuban, Letkol Inf Viliala Romadhon menjelaskan pengoperasian tungku pembakaran bahan-bahan yang tidak berbahaya dan sudah tidak terpakai. Adapun bahan bakarnya berupa campuran oli bekas, batok Kelapa dan air.

“Panas tungku bisa mencapai 800 derajat Celsius,” ujarnya.

Dandim menerangkan tungku tersebut mampu membakar sampah kurang lebih 10 ton dalam kurun waktu 3 jam dan dengan bahan bakar hanya 10 liter oli bekas.

Hasil pembakaran berupa abu bisa dimanfaatkan untuk kompos yang dapat digunakan bercocok tanam. Abu memiliki kandungan untuk anti bakteri yang lebih tinggi dibandingkan pupuk kompos lainnya.

“Saat ini Kodim akan membangun 10 titik tungku di sepanjang pantai Tuban. Kedepannya akan terus ditingkatkan hingga seluruh desa memiliki tungku ini,” tandasnya.

Pada kesempatan ini, Bupati Tuban bersama rombongan juga meninjau pelaksanaan vaksinasi di gedung pertemuan desa Pabeyan. Termasuk,  diserahkan santunan kepada anak yatim piatu dan disabilitas serta dibagikan pula 5000 masker. (at/fin/roh)

Tinggalkan Balasan