Bernilai Lebih, Warga Jombang Olah Sorgum Jadi Beras dan Tepung

halopantura.com Jombang – Langkah warga di Jombang, Jawa Timur untuk mencari potensi pangan selain padi, jagung dan tanaman pangan lainnya patut dicontoh. Di tangan Afairur Ramadhon (47), sorgum dikenalkan sebagai solusi lain tanaman pangan .

Sorgum dikreasikan menjadi bentuk beras dan tepung. Cukup dengan sentuhan pengolahan dan penerapan dalam praktek akan menghasilkan tanaman yang siap konsumsi.

“Kadar air yang dibutuhkan untuk menjadi beras, dibutuhkan kadar air, maksimal 12 kadar airnya dan baru bisa di proses menjadi beras atau tepung,” kata Cak Dhon panggilan akrabnya kepada wartawan beberapa waktu lalu.

Tentunya, kata Romadhon terlebih dahulu ada proses penjemuran sorgum di areal terbuka. Waktu yang dibutuhkan kisaran 3 sampai 4 hari lihat cuaca saat penjemuran baru bisa di proses menjadi beras ataupun tepung.

“Harga Rp 20 ribu per kilogramnya yang sudah jadi beras, kalau tepung Rp 24 ribu perkilogram, biji rata rata dari petani harganya Rp 5 ribu per kilogramnya,” kata Romadhon.

Meski bukan seorang akademisi, cak Dhon mendapat informasi jika sorgum adalah pilihan terbaik bagi penderita penyakit gula (diabetes). Termasuk juga bisa menjadi pilihan konsumsi pangan untuk masyarakat yang sedang menjalankan diet.

“Tanaman sorgum kaya akan manfaat, jadi itu ada nyambungnya akan kandungan dari sorgum, sebagai bahan alternatif pangan,” terangnya.

Mengenai pemasaran, ia menyebut sejauh ini masih belum menemui kendala berarti. Sejak dirinya mulai menggeluti penanaman sampai pengolahan dari Sorgum, permintaan konsumen ada saja. Bahkan ada sejumlah konsumen dari berbagai kota sudah dilayani oleh Cak Dhon.

“Untuk pemasaran beras sorgum kini mulai banyak diminati mulai dari Jombang, Bogor, Jakarta, Malang, Semarang, Mojokerto, Gresik, Surabaya dan kota besar lainnya,” terangnya.

Sebagai tanaman nenek moyang, dirinya mengaku terpanggil untuk menggeluti pengolahan komoditas sorgum. Ada kebanggan tersendiri bisa melanjutkan warisan tanaman nenek moyang. Selain itu, bisa memberikan tambahan nilai ekonomis.

“Saya menanam dan mengolah sorgum ini uri uri tanaman nenek moyang kita, ternyata tanaman nenek moyang kita ini kaya manfaat dan memiliki nilai ekonomis,” pungkasnya. (fin/roh)

Tinggalkan Balasan