BNI Kesulitan Distribusi, 10 Ribu Kartu Tani Belum Diambil Petani Tuban
halopantura.com Tuban – Persoalan pendistribusian program kartu tani masih menyelimuti PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI Kantor Cabang Kabupaten Tuban. Pasalnya, ada sebanyak 10 ribu lebih kartu yang telah dicetak pada tahun 2022 masih belum diambil petani alias ngendon di BNI Tuban selaku lembaga yang ditunjuk pemerintah untuk mendistribusikan kartu tani.
“Sekitar 10 ribu kartu tani yang belum distribusikan, masih tersimpan di kantor,” ungkap Herny Kuncahyani, Pemimpin Bidang Pemasaran Bisnis BNI Tuban, Jumat (3/2/2023).
Kartu tani yang belum didistribusikan itu salah satu kendalanya karena ada penjadwalan ulang imbas dari pelaksanaan pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak Tuban pada tahun lalu.
“Tanggal 27 Oktober 2022 kita sempat reschedule (penjadwalan ulang, red) pembagian kartu karena adanya Pilkades serentak. Jadwal yang geser hanya di Tambakboyo dan Singgahan di bulan Oktober 2022,” jelas Herny Kuncahyani.
Ia menjelaskan, pihak BNI Tuban ini sifatnya hanya mendistribusikan kartu tani kepada penerima berdasarkan data yang telah diajukan dari pemerintah setempat. Sebab yang memiliki kewenangan untuk mencetak kartu adalah BNI Pusat.
“Tugas kita mendistribusikan, yang mencetak kantor pusat,” tegas Herny panggilan akrabnya.
Herny mengaku BNI Tuban kembali menerima sebanyak 14.084 kartu tani dari kantor pusat pada awal bulan Agustus tahun 2022. Setelah itu, pihaknya membuat surat pemberitahuan kepada dinas setempat atas kartu yang diterima dan dilakukan koordinasi untuk penyaluran kartu tani kepada penerima.
“Kami berkoordinasi dengan dinas terkait pendistribusian kartu tani yang telah kami terima,” terang Herny.
Setelah itu, BNI Tuban bersama dengan dinas terkait melakukan sosialisasi dan distribusi kartu tani kepada penerima di bulan September 2021. Dimana, penyaluran kartu dilakukan di sejumlah masing-masing desa dan kecamatan dengan jadwal yang telah ditentukan, serta melibatkan tenaga tambahan untuk pembagian kartu.
“Dari 14 ribu kartu sampai dengan 31 Desember baru terdistribusi sebesar 4 ribuan, masih ada 10 ribuan,” tambah Herny.
Kendati demikian, pihaknya berjanji terus berkomitmen untuk mendistribusikan kartu tani yang telah dicetak tersebut. Salah satu caranya, bagi penerima bisa mengambil kartu tani di sejumlah outlet BNI yang ada di Kabupaten Tuban.
“Kami tidak berhenti untuk pendistribusian, pengambilan kartu bisa dilakukan di outlet-outlet kami. Saat pengambilan mohon konfirmasi terlebih dahulu,” ungkap Herny.
Evaluasi BNI
Hal sama juga disampaikan Pemimpin BNI Kantor Cabang Tuban, Samsul Arief. Ia menegaskan telah melakukan evaluasi untuk kartu-kartu tani yang belum distribusikan pada tahun 2022.
“Tahun 2022 kita sudah menyalurkan, dan kita lakukan evaluasi untuk kartu-kartu yang belum didistribusikan agar segera klir,” tegas Arief panggilan akrabnya.
Hasil evaluasi, ia menyampaikan dalam penjadwalan distribusi kartu ada kendala lainnya. Yakni banyak petani tidak bisa hadir untuk mengambil kartu karena bertepatan dengan musim tanam.
Bahkan sejumlah kelompok tani (poktan) juga telah menawarkan untuk ikut membantu proses distribusi kartu tani dengan cara kartu dibawa langsung oleh kelompok tani. Namun, kondisi tersebut tidak diperbolehkan karena kartu harus diterima secara langsung kepada petani.
“Kita senang ketika kartu bisa dititipkan ke poktan-poktan. Kalau itu diperkenalkan, tapi itu tidak diperkenankan. Harus ada tanda tangan basah, dan foto penyerahan ke penerima kartu,” ungkapnya.
Lebih lanjut, pihak BNI Tuban menegaskan proses pelaporan kartu tani yang telah disalurkan ini sangat ketat. Karena ada audit dari badan pemeriksa keuangan (BPK) setiap enam bulan sekali.
“Permasalahannya kartu tani ini tiap 6 bulan diaudit BPK, harus ada tanda tangan basah dari penerimanya,” ungkapnya.
Baca juga : Kejar Target, BNI Tuban Kebut Distribusi Kartu Tani Rampung Akhir Tahun 2022
Baca juga : DPRD Tuban Ingatkan BNI Tentang Distribusi Kartu Tani
Manfaat Kartu Tani
Sebatas diketahui, manfaat program kartu tani ini diantaranya sebagai sarana pemberian layanan perbankan yang lebih lengkap bagi para petani. Diantaranya, untuk menabung dan mendapatkan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) Budidaya Pertanian.
Bahkan, keberadaan kartu tani ini diproyeksikan sebagai database petani yang akurat. Sehingga nantinya kartu tani ini bisa digunakan sebagai alat penembusan pupuk subsidi pada agen dengan cukup mudah melalui mesin EDC di kios. (rohman)