Buka Puasa Bersama, Napi Lapas Tuban Menangis Saat Disuapi Keluarganya
halopantura.com Tuban – Keberkahan di bulan Ramadhan dirasakan para narapidana Lapas Tuban. Pasalnya, meraka merasakan kebahagiaan bisa berbuka puasa bersama keluarganya, di halaman lapas setempat, Jumat, (17/5/2019).
Dalam agenda yang digelar Lapas Tuban itu, ada momen yang istimewa yang dirasakan para napi. Sebab, napi yang ikut buka puasa disuapi menu buka oleh masing-masing keluarganya.
Bahkan terlihat seseorang napi sampai menetaskan air mata ketika disuapi oleh keluarganya. Karena ia teringat bulan puasa tahun lalu masih berkumpul keluarga.
“Tahun lalu, kita buka puasa di rumah bersama keluarga, dan sekarang di sini,” kenang salah satu napi ketika ditemukan di Lapas.
Kebahagiaan itu juga dirasakan Suwandi, narapidana kasus narkotika sabu-sabu. Ia mengaku gembira masih diberikan kesempatan untuk berbuka puasa bersama anak dan keluarga.
“Saya merasa bersyukur di Ramadhan ini masih bisa berbuka puasa bersama keluarga, kedatangan keluarga bisa mengobati kerinduan,” ungkap Suwandi warga asal Kecamatan Bancar, Kabupaten Tuban.
Sementara itu, Kalapas Tuban, Sugeng Indrawan, menjelaskan pihaknya memang mengundang beberapa keluarga napi untuk ikut buka puasa bersama di Lapas Tuban. Dengan begitu, acara itu bisa menjaga keharmonisan antara warga binaan dengan keluarganya.
“Buka bersama ini, salah satu usaha untuk menjaga keharmonisan keluarga, serta hubungan keluarga dengan warga binaan tetap terbentuk,” ungkap Sugeng panggilan akrab Kepala Lapas Tuban.
Menurutnya, buka puasa ini rutin dilaksanakan ketika bulan Ramadhan, dan agenda yang sudah ke dua kalinya ini diikuti 143 warga binaan. Satu napi bisa dikunjungi dua orang atau satu orang. Tujuannya, agar keluarga tetap peduli, hubungan harmonis, dan setia menunggu.
“Buka puasa ini sudah ke dua kalinya, kemarin ada buka puasa dengan komunitas penikmat kopi bersama warga binaan yang tak pernah di jenguk keluarganya,” jelas Sugeng.
Lebih lanjut, ia menambahkan, kesempatan ini bisa di manfaatkan oleh warga binaan untuk introspeksi diri untuk tidak lagi berbuat kriminal setelah menjalani hukuman.
“Kami ingin warga binaan setelah bebas, bisa kembali berkumpul bersama keluarganya, dan memberi manfaat buat orang lain,” pungkasnya. (rohman)