Bupati Minta Dinkes Sidoarjo Bisa Menekan Kasus TBC

halopantura.com Sidoarjo – Penyakit Tuberculosis atau TBC, merupakan salah satu penyakit yang berbahaya dan menular bagi masyarakat hingga bisa menyebabkan kematian. Penyakit itu disebabkan oleh kuman mycobacterium tuberculosis.

Untuk mencegah sekaligus memberantas penyakit menular tersebut, Pemkab Sidoarjo melalui Dinkes Sidoarjo menggelar workshop pembentukan tim District Based PublicPrivate Mix (DPPM) serta Koalisi Organisasi Profesi (KOPI).

“Semoga dengan terbentuknya tim ini, bisa menekan angka penderita penyakit TBC,” ujar Kepala Dinkes Sidoarjo drg. Syaf Satriawarman, Jumat, (26/7/2019).

Pada tahun 2017 lalu, penyakit TBC menjadi topik utama pembahasan kesehatan. Secara global, Indonesia berada di urutan ke tiga besar di bawah India dan Cina.

Syaf menjelaskan, untuk wilayah Provinsi, Jatim berada di urutan kedua sesudah Jawa Barat. Kemudian Sidoarjo sendiri menempati urutan ketiga setelah Surabaya dan Jember.

“Sesuai Permenkes no 67 tahun 2016, penanggulangannya melibatkan semua unsur dalam bentuk jejaring kolaborasi PPM berbasis,” urainya.

Bupati Sidoarjo Saiful Ilah menyampaikan, dengan adanya tim tersebut, bisa menekan kasus TBC di Sidoarjo. Caranya, dengan memaksimalkan pencegahannya dari desa ke desa.

“Pemkab Sidoarjo, mendukung penuh dengan terbentuknya tim tersebut,” ujarnya.

Menurut Saiful Ilah, penyakit TBC menyerang organ tubuh manusia. Seperti paru-paru, tulang dan otak serta kulit dan kelenjar getah bening manusia. Gejalanya, demam dan meriang, batuk selama dua minggu.

Selain itu, menyerang pada berat badan yang menurun, sesak nafas, nyeri di dada dan terkadang dahak campur darah, tidak nafsu makan dan berkeringat pada malam hari.

“Tahun 2018, orang yang terjangkit penyakit ini sebanyak 6.944 di Sidoarjo,” ucap Bupati.

Sedangkan, angka keberhasilan dalam pengobatan TBC triwulan kedua tahun 2019 mencapai 89 persen lebih baik dari provinsi Jawa Timur. (yan/fin/roh)

Tinggalkan Balasan