Bupati Tuban Berharap Tak Ada PHK Meskipun Omzet IKSG Turun
halopantura.com Tuban – Puluhan buruh menggelar aksi dengan mendirikan tenda keprihatinan didepan kantor PT. Industri Kemasan Semen Gresik (IKSG) di Desa Socorejo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban.
Protes buruh tersebut dipicu karena persoalan PT Swabina Gatra yang diduga telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sepihak kepada 33 orang yang bekerja di PT. IKSG.
Melihat polemik itu, Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky, angkat bicara. Ia menyebut adanya PHK tersebut disebabkan adanya pendapatan perusahaan yang tengah turun.
Kendati demikian, orang nomor satu di Tuban itu berharap tidak ada pekerja atau buruh yang mendapatkan PHK dari perusahaan.
“Saya berharap begitu (tetap tidak ada PHK, red), tetapi inikan informasinya bahwa perusahaan juga mengalami penurunan pendapatannya,” ungkap Bupati Tuban usai mengikuti sidang paripurna DPRD Tuban, Selasa (23/8/2022).
Bupati Tuban juga menyampaikan harapan lainnya agar ada solusi yang terbaik untuk menyelesaikan persoalan-persoalan tersebut. Oleh sebab itu, Pemkab Tuban secara langsung telah melakukan komunikasi dengan sejumlah petinggi yang ada di perusahaan tersebut.
“kita sudah berhubungan langsung dengan perusahaannya. Saya sendiri juga sudah berkomunikasi dengan para atasannya. Sehingga kita berharap mengambil keputusan yang terbaik. Jangan sampai terlalu banyak yang dirugikan,” harap Bupati Tuban.
Puluhan buruh mendesak manajemen perusahaan agar para pekerja yang telah di PHK sepihak untuk bisa diperkerjakan kembali. Hal disampaikan Duraji, Ketua Konsulat Cabang Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Kabupaten Tuban.
“Tenda yang didirikan sebagai simbol perlawanan atas sikap perusahaan yang tak kunjung memperkerjakan kembali pekerja yang dipecat,” tambah Duraji.
Menurutnya, massa buruh yang di PHK atau dipecat akan terus bertahan di tenda hingga tuntutan mereka dipenuhi. Bahkan, pihaknya mengancam akan menggelar unjuk rasa dengan jumlah massa yang lebih besar jika tuntutan para buruh tidak segera diakomodir oleh perusahaan.
“Kalau arogansi perusahaan seperti ini dibiarkan terus menerus, tak menutup kemungkinan akan menimpa buruh-buruh yang lain. Maka kita akan bertahan di tenda ini sampai tuntutan kami dipenuhi,” jelas Duraji.
Terkait hal itu, Sayekti Manager HS PT IKSG menyampaikan adanya aksi massa dengan mendirikan tenda di depan kantor PT IKSG, tidak menjadi masalah sepanjang massa tetap menjaga ketertiban. Termasuk, massa aksi tidak mengganggu akses jalan maupun operasional perusahaan, dan tidak ada intimidasi atau aksi anarkis lainnya.
“Jika ada hal-hal yang dilanggar kami akan proses sebagaimana ketentuan yang berlaku. Untuk menjaga suasana tetap kondusif, IKSG tetap berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait,” jelasnya.
Pemberitaan sebelumnya, ratusan buruh yang tergabung dalam FSPMI Tuban menggelar aksi demo di depan kantor PT. Industri Kemasan Semen Gresik (PT. IKSG) di Desa Socorejo, Jenu, Tuban, Senin (15/8/2022).
Para buruh itu marah atas kebijakan PT Swabina Gatra yang telah melakukan PHK sepihak terhadap 33 orang buruh yang bekerja di PT IKSG. Dimana, perusahaan merupakan anak usaha PT Semen Indonesia (Persero) yang bergerak di bidang usaha pembuatan kantong-kantong dan kemasan industri.
Para buruh menuding PHK sepihak yang dilakukan oleh PT Swabina Gatra telah menyalahi ketentuan undang-undang yang berlaku. Merek mendesak perusahaan agar 33 orang pekerja yang telah di PHK sepihak untuk kembali diperkerjakan.
Baca juga : 33 Pekerja IKSG di PHK, DPRD Tuban Tak Mau Gegabah Ambil Keputusan
Baca juga : Polemik PHK, Puluhan Buruh IKSG Tuban Dirikan Tenda Keprihatinan
Pihak DPRD Tuban tengah mempelajari masalah yang dihadapi pekerja dengan perusahaan untuk mencarikan solusi terbaiknya. Hal tersebut disampaikan Ketua DPRD Tuban H. Miyadi, Rabu (17/8/2022).
“Kita ingin ada solusi terbaik, tapi kita lihat dulu persoalannya,” pungkasnya. (rohman)
[…] Bupati Tuban Berharap Tak Ada PHK Meskipun Omzet IKSG Turun […]
[…] Baca juga : Bupati Tuban Berharap Tak Ada PHK Meskipun Omzet IKSG Turun […]