Bupati Tuban Minta Kesejahteraan Guru Diperhatikan
halopantura.com Tuban – Bupati Tuban H. Fathul Huda turut hadir dalam resepsi Hari Amal Bhakti (HAB) Kementerian Agama (Kemenag) RI ke-73 tahun 2019 yang diadakan oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tuban di Pendopo Kridho Manunggal Tuban, Rabu (09/01/2018).
Dalam sambutannya, Bupati Tuban, H. Fathul Huda mengucapkan terima kasih atas kerjasama Kemenag dengan Pemkab Tuban yang selama ini telah berjalan dengan baik.
“Salah satu contohnya adalah seperti dalam penyelenggaraan Ibadah Haji.”ungkapnya.
Selain itu Bupati juga menyinggung terkait guru yang terkabung dalam Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA), yakni adalah suatu wadah pembinaan bagi guru-guru RA (Raudhatul Athfal) untuk perlu mendapat perhatian dalam hal kesejahteraannya.
“Kepada mereka yang belum mendapatkan intensif, kami berharap dapat segera di urus dan terealisasi,” tegas Bupati.
Mengingat hal tersebut, dalam proses pengurusannya harus sudah di verifikasi sesuai dengan aturan yang berlaku, dan jangan sampai overlap, sehingga nilai keadilannya ada.
Dalam kesempatan ini, Bupati juga mengapresiasi telah digagasnya Perda Akhlakul Kharimah yang kemudian dijabarkan dalam Perbup yang menjadi salah satu syarat utama untuk melanjutkan sekolah ke jenjang SMP diharuskan memiliki ijazah TPQ.
“Saya berharap agar masyarakat Tuban lebih mendekatkan diri dan menanamkan jiwa akhlakul kharimah, dengan menjalankan semua perintah Allah SWT,” terang Bupati.
Lebih lanjut, Bupati juga menyampaikan terkait dengan kesejahteraan guru-guru TPQ yang kedepannya akan di ikutkan dalam asuransi tenaga kerja. Seperti pada PNS yang punya pensiunan, harapannya guru-guru yang belum PNS agar mendapatkan pensiun juga nantinya.
Diakhir sambutannya Bupati juga mengingatkan agar masyarakat tidak mengkijing kuburan. Hal ini sudah tertuang dalam Perda dan Perbup yang mengatur dan melarang untuk tidak membangun kuburan secara permanen pada kuburan umum.
“Membangun secara permanen pada kuburan umum, dapat merugikan orang lain, karena semakin sempitnya lahan saat ini,” jelasnya. (mus/roh)