Butuh Bantuan, Mbah Sumiati Tinggal di Bekas Kandang Sapi
halopantura.com Bojonegoro – Seorang nenek tua bernama Sumiati (74) warga RT 17 RW 08 Desa Sukorejo, Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro mengalami nasib yang menyedihkan. Di usia senjanya, nenek tersebut harus tinggal sebatangkara di gubuk reyot bekas kandang sapi milik warga sekitar.
Mbah Sumiati terlihat berbaring sakit ketika awak media menemuinya. Saat diajak berbicara nenek tua tersebut juga sudah sulit menanggapi, akibat mengalami gangguan pendengaran.
Rumah tinggal nenek tersebut hanya berukuran kurang lebih panjang 3 m x lebar 1,5 m. Selain itu, rumah yang tidak layak huni tersebut berdiri diatas tanah milik warga, dan Mbah Sumiyati hanya menumpang.
Dari keterangan warga sekitar Dwi Winarko (41) Mbah Sumiyati tinggal disitu sudah ber tahun – tahun lamanya. ” Sudah lama disini gak punya kluarga, dulu rumahnya di depan, karena ada eksekusi sekarang disini bekas kandang sapi,” kata Dwi, Rabu, (24/1/2018).
Pria yang juga anggota Forum kemitraan polri dan masyarakat (FKPM) itu menceritakan, selama hidupnya yang serba kekurangan, Mbah Sumiati hanya mendapatkan jatah beras miskin dari pemerintah.
Sementara bantuan lain, bahkan sama sekali tidak menyentuh kehidupan nenek tersebut. “Tidak ada sama sekali, ya kalau raskin masih dapat,” ujarnya.
Dia menambahkan, meski sudah bertahun-tahun hidup seperti itu, baru beberapa waktu lalu pihak dinas sosial Bojonegoro mengunjungi Mbah Sumiyati. Pihaknya sendiri sudah diperintahkan oleh ketua FKPM untuk segera mendampingi nenek tersebut agar lebih mendapatkan perhatian dari pemerintah setempat.
” Setahu saya ketua RT yang biasa ngurus Mbah Sumiyati, tadi pagi sakit sempat diantar berobat juga,” Jelasnya.
Istri dari ketua RT 17 RW 08 Desa Sukorejo mengatakan, sempat Mbah Sumiati diajukan bersama warga miskin lain untuk mendapatkan bantuan sosial. Namun namanya tereliminasi oleh pihak kecamatan, hingga tidak mendapatkan bantuan.
“Kata pihak kecamatan ada pengurangan, akhirnya gak dapat,” kata dia. (dian/roh)