Cegah Konflik, Forkopimda Jombang Temui Pimpinan Perguruan Silat
halopantura.com Jombang – Forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda) Jombang menemui pimpinan perguruan pencak silat setempat di aula pendopo kabupaten, Rabu (11/1/2023). Hal itu merespon adanya kejadian benturan konflik di lapangan antarperguruan silat.
Forkopimda itu yakni dari Pemkab Jombang Polres, Kejari, Kodim 0814, dan Pengadilan Negeri setempat.
Sementara perwakilan dari perguruan silat antara lain Fajar Putih, Tapak Suci, kumbang, Cempaka Putih, Perisai Diri, NH Perkasa, Perinas, Nurharias.
Kemudian Pagar Nusa, Belut Putih, Pendawa, Rajawali Sakti, PSH Winongo, Cipta Sejati, Gasmi, Cakar Harimau, PSHT, Nagaruyung, Perisai Hitam, dan IKSPI.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setdakab Jombang, Purwanto mengungkapkan pertemuan itu merespon adanya konflik horizontal yang ditimbulkan oleh oknum perguruan silat.
“Kalau kami dari forkopimda tidak segera merespon, ini akan menjadi sesuatu yang liar,” kata Gempur panggilan akrab Purwanto kepada wartawan usai acara tersebut.
Hasil pertemuan menyepakati agar semua pihak menjaga kondusifitas Jombang. Semua bersepakat menciptakan kerukunan dan perdamaian.
“Mulai dari pengurus, anggota sampai ke akar-akarnya,” ungkapnya.
Sementara itu, Kapolres Jombang AKBP Moch Nurhidayat mengatakan pihak kepolisian sudah ada kesepakatan untuk memastikan perijinan kegiatan, pengamanan tempat dan waktu kegiatan. Termasuk pengamanan rute perjalanan, pihaknya juga koordinasi dengan jajaran setempat.
“Tindakan tegas terukur akan dilakukan, termasuk tembak ditempat jika melakukan perlawanan, kami sampaikan kepada oknum oknum tertentu jangan pernah buat provokasi di Kabupaten Jombang yang sudah kondusif, ” tegas Kapolres Jombang.
Baca juga : Polisi Ungkap Kronologi Penangkapan 5 Pemuda Pengedar Narkotika di Jombang
Baca juga : Polisi Tuban Periksa 5 Saksi Terkait Tewasnya Pemain Futsal Tertimpa Gawang
Nurhidayat menegaskan pihak polisi tidak segan untuk semua pihak yang mencoba melakukan provokasi, akan ada tindakan tegas. Termasuk provokasi melalui media sosial.
“Kami antisipasi dengan lakukan patroli cyber, berkoordinasi dengan Kominfo. Kami akan lakukan counter opini jika infonya tidak benar, akan kami tindak lanjuti jika benar,” bebernya. (fin/roh)