Cuaca Buruk, 8 Kapal Nelayan Rusak Diterjang Ombak Besar

halopantura.com Tuban – Sebanyak delapan kapal motor milik nelayan rusak akibat dihantam gelombang tinggi. Saat kejadian, kapal tersebut tengah sandar di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Desa Palang, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, Jatim.

Dari jumlah itu, empat kapal nelayan mengalami rusak parah dan sebagai badan kapal tenggelam akibat insident tersebut. Beruntung dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa yang meninggal dunia.

“Korban jiwa nihil. Dalam kejadian itu ada delapan kapal nelayan terdampak, dari jumlah itu ada empat kapal rusak berat,” ungkap Yudi Irwanto, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban, Minggu, (10/5/2020).

Sebelum kejadian, hujan disertai angin kencang dan gelombang tinggi terjadi di wilayah pantai utara Kabupaten Tuban, Sabtu malam, pukul 18.30 Wib.

Melihat hal itu, sejumlah nelayan dan Anak Buah Kapal (ABK) langsung berusaha memindahkan kapalnya ditempat yang aman. Namun, usaha merah tak membuahkan hasil karena ombak di lokasi sangat kuat.

Hingga akhirnya, sejumlah kapal rusak lantaran terkenal benturan batu akibat diterjang ombak besar. Bahkan, ada empat kapal yang separuh badan kapalnya tenggelam lantaran pecah.

“Gelombang laut semakin tinggi mengakibatkan beberapa kapal yang sandar karam,” tambah Yudi panggilan akrab Kepala Pelaksana BPBD Tuban.

Yudi menjelaskan kapal-kapal yang rusak itu ada yang baru sandar, hendak berangkat melaut, maupun bongkar muat ikan. Dimana, rata-rata kapal ini melaut selama 10 sampai 20 hari dengan jumlah ABK 10 sampai 20 orang.

“Pagi hari, para anak buah kapal secara mandiri mengevakuasi barang-barang kapal yang tersisa. Dan ada separuh badan kapal sudah tenggelam dan tidak bisa diselamatkan karena pecah,” bener Yudi.

Dari delapan kapal yang terdampak, ada empat kapal yang sudah berhasil dievakuasi dengan aman. Namun, ada empat kapal masih karam dan dalam proses evakuasi.

“Empat kapal rusak parah dan belum dievakuasi,” terang Yudi.

Empat kapal yang rusak berat itu adalah milik Sodikin warga Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Lalu, tiga kapal lainnya milik Lanang, H. Ngatlan, dan Wargondok. Kesemuanya merupakan warga Kecamatan Palang, Tuban.

“Nominal kerugian secara materi masih dalam proses perhitungan team karena 4 kapal belum dapat terevakuasi,” pungkasnya. (rohman)

Tinggalkan Balasan