Cuaca Tak Menentu, Harga Tembakau di Petani Anjlok
halopantura.com Bojonegoro – Harga jual tembakau di tingkat petani mengalami penurunan drastis hingga 10 persen dari harga awal. Hal itu disebakan cuaca di Kabupaten Bojonegoro tidak menentu, Kamis, (12/10/2017).
Penurunan harga tersebut juga dikeluhkan oleh petani tembakau di Desa Jono, Kecamatan Temayang Kabupaten Bojonegoro. Karena anjloknya harga tersebut dirasakan oleh Ali rohman, salah satu petani tembakau.
“Saat ini harga tembakau merosot dikisaran Rp. 2.000,- perkilogram,” ungkap Ali Rohman, salah satu petani.
Tembakau harga awal mencapai Rp. 3.400 per Kg,-. sampai Rp. 3.500,- perkilogram. Untuk tembakau kondisi kering berkisar Rp 37 ribu hingga Rp 38 ribu rupiah perkilogram.
Saat ini turun menjadi Rp 29 ribu sampai Rp 32 ribu rupiah perkilogram. Penyebab turunnya harga tembakau ini dikarenakan cuaca tidak menentu dan akibat guyuran hujan beberapa hari kemarin.
“Harga tembakau saat ini anjlok. Itu karena cuaca tidak menentu, kadang mendung dan kadang tidak. Selain itu juga akibat guyuran hujan beberapa hari kemarin,” katanya.
Selain harga anjlok, hasil panen tembakau juga tidak maksimal dan proses penjemurannya membutuhkan waktu yang lama. Selain itu, anjlonya harga tersebut mengakibatkan petani mengalami kerugian.
Jika musim kemarau, petani tembakau hanya membutuhkan waktu 1 hingga 2 hari untuk proses penjemuran. Jika cuaca tidak normal, proses penjemuran membutuhkan waktu 4 hari.
“Kalau cuaca tidak normal proses penjemuran menjadi lama dan butuh waktu sampai berhari-hari. Dalam sekali produksi hanya mampu mengeringkan delapan ratus kilogram,” ucap Ali Rohman. (luh/roh)