Daging Ayam BPNT Berbau Busuk Beredar di Jombang

halopantura.com Jombang –Sejumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) di Desa Sukorejo, Kecamatan Perak, Jombang mengeluhkan daging ayam yang diterima berbau busuk dan tak layak konsumsi.

Data dari pendamping, di Desa tersebut ada dua agen penyalur BPNT. Salah satu dari, agen yang berada di Dusun Pedes Desa setempat menyalurkan kepada 250 KPM di dusun Pedes dan Dusun Tronyok.

Dari jumlah tersebut, terdapat 25 KPM yang sudah bersedia menandatangani surat pernyataan bahwa daging ayam busuk. 21 KPM dari dusun Tronyok dan 4 KPM dari dusun Pedes.

Keluarga penerima bantuan Daniel Suyitno Dasuki (23), mengungkapkan, dia mengambilkan bantuan daging jatah kakeknya Karmani, di agen penyalur pada Selasa siang, (10/2/2021).

Saat itu, daging dengan berat sekitar 1 kilogram yang dibungkus plastik rapat tersebut sudah berbau. Selain dirinya, ada puluhan warga lain yang juga menerima daging berkualitas buruk itu. Bahkan, karena tak bisa diolah sebagian warga terpaksa membuang bantuan itu.

“Saya tidak tahu kalau dagingnya memang busuk, tapi waktu saya ambil sudah berbau tidak sedap. Waktu itu langsung saya masukkan freezer. Setelah banyak yang bilang kalau dagingnya busuk lalu dibuang, punya mbah saya (penerima bantuan) saya cek juga, ternyata memang benar bau dan sudah biru keunguan,” ungkap Danie pada Kamis (12/8/2021).

Penerima bantuan lainya, Saudah (60) mengaku daging yang berbau busuk itu sempat diolah menjadi lauk. Namun, karena rasa dan bau busuknya cukup menyengat, akhirnya masakan itu juga dibuang.

Selain memberikannya untuk makanan kucing, ada pula sejumlah tetangganya yang menjadikan daging yang busuk itu sebagai umpan mancing ikan di sungai.

“Waktu ambil dari agen sudah bau, tapi sempat saya masak, berhubung tak enak akhirnya saya buang,” ujarnya.

Niken (39), anak Saudah menambahkan, sempat mencium bau tak sedap saat perjalanan pulang setelah mengambil daging ayam di tempat agen. Awalnya, bau itu diabaikannya. Setelah sampai di rumah lalu dicek, ternyata daging ayam itu busuk dan berwarna biru keunguan.

“(Kejadian) baru pertama kali ini. Untuk komoditi lainnya kondisinya bagus. Ya, harapannya dapat bantuan yang layak lah,” tambahnya.

Petugas pendamping yang mendengar keluhan warga tersebut langsung mendatangi rumah warga penerima bantuan untuk melakukan pengecekan.

Namun sayang, hanya ada satu warga yang masih menyimpan daging ayam ini. Sedangkan lainya sudah terlanjur mereka buang. Selain ke penerima bantuan, petugas juga melalukan klarifikasi ke pihak desa. (fin/roh)

Tinggalkan Balasan