Datangkan Crane, Petugas Kesulitan Evakuasi Kendaraan

halopantura.com Tuban – Petugas mengalami kesulitan ketika melakukan evakuasi tiga kendaraan truk yang berada di dalam air Bengawan Solo akibat jembatan penghubung antara Tuban dengan Lamongan ambruk.

Untuk evekuasi kendaraan itu petugas mendatangkan alat berat crane dari Joint Operating Body Pertamina Petrochina East Java (JOB PPEJ) Soko, Tuban. Sebelumnya, alat berat crena bantuan dari CV Berdikari Jenu, tetapi tidak mampu mengangakat berat kendaraan yang terjebut di Bengawan Solo tersebut.

“Untuk proses evakuasi kendaraan masih menunggu crena dari JOB- PPEJ Soko, mengingat crena bantuan dari CV Berdikari tidak mampu mengangkat beban dari pada kendaraan yang terjebur di sungai ini,” terang Iptu Agus EP, Kasubbag Humas Polres Tuban.

Namun begitu proses evakuasi kendaraan akan dilanjutkan pada malam hari dengan menunggu alat berat crane dari JOB PPEJ. Hal itu disampaikan oleh Joko Ludiono, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban.

“Dilanjut malam ini (proses evekuasi kendaraan, red) sambil menunggu ganti crane dengan kapasitas yang lebih besar,” ungkap Joko Ludiono.

Pemberitaan sebelumnya, kejadian itu mengakibatkan duatiga truk dan sepeda motor yang melintas di lokasi ikut terprosok masuk di dalam air akibat jembatan ambruk. Diduga jembatan ambruk itu dikarenakan usia jembatan sudah tua, 30 tahun.

Baca : https://www.halopantura.com/korban-telah-dievakuasi-ini-identitas-korban-akibat-jembatan-ambruk/

Akibat kejadian itu satu orang meninggal dunia yang merupakan sopir truk. Sedangkan empat korban lainnya berhasil selamat dalam peristiwa tersebut. (rohman)