Dihukum Tak Manusiawi, LBH Peka Tuban Dorong Kepolisian Usut Tuntas Laporan Sales Oppo

halopantura.com Tuban – Lembaga Bantuan Hukum Pemberdayaan Masyarakat untuk Keadilan (LBH-Peka) Tuban, mendorong pihak kepolisian agar mengusut tuntas terkait adanya laporan atas dugaan sales Smartphone Oppo yang dihukum tidak manusiawi oleh atasannya lantaran tidak memenuhi target penjualan.

Hukuman tersebut cukup bervariatif, mulai dari makan terasi, makan garam, jeruk nipis, skotjam, hingga lari keliling alun-alun secara tidak wajar. Tak terima dengan adanya hukuman itu, Gemilang Indra Yuliarti (24), salah satu sales Oppo di wilayah hukum Tuban melapor ke Polres Tuban, pada 26 Februari 2019.

“Kita mendorong kepolisian untuk segera menyelesaikan karena sudah ada laporan. Itu wujud melindungi hak konstituen,” kata Sekretaris LBH Peka Tuban, Nang Engki Anom Suseno, Sabtu, (2/3/2019).

Ia pun memberikan peringatan kepada pihak perusahaan agar kejadian tersebut tidak terulang lagi. Termasuk, LBH Peka siap mendampingi pelapor atau masyarakat yang dirugikan atas kebijakan perusahan jika tidak sesuai aturan yang berlaku.

“Kejadian itu juga warning buat perusahaan lain agar kasus seperti itu tidak terjadi lagi di Tuban,” ungkap Engki panggilan akrab Sekretaris LBH Peka Tuban.

Sebatas dikatahui, pada Rabu (27/2/2019), Kasat Reskrim Polres Tuban, AKP Mustijat Priyambodo, mengaku masih melakukan pendalaman terkait kasus tersebut karena masih bersifat pengaduan. Termasuk korban juga sudah dimintai keterangan terkait apa yang dialami.

Korban yang mengadu ke Polres diketahui bernama Gemilang Indra Yuliarti (24), salah satu warga Kelurahan Perbon, Kecamatan Kota Tuban. Ia bekerja sebagai sales oppo dibawah naungan PT World Inovatif Telecommunications, diperbantukan di outlet Gory cell di jalan Basuki Rahmat Tuban.

Gadis itu mengaku kerap mendapat hukuman yang dianggapnya tidak patut, apabila target penjualan handpone Oppo di wilayah Tuban tidak tercapai. Salah satunya, dia mengaku pernah dihukum lari keliling Alun-alun Tuban.

Atas kejadian itu, pihak OPPO Indonesia juga tengah menelusuri laporan dugaan perlakuan tidak menyenangkan yang dialami salah satu sales di Tuban. Sales itu dihukum atasannya karena tak memenuhi target penjualan handphone yang ditentukan.

Baca : https://www.halopantura.com/sales-dihukum-tak-manusiawi-dprd-tuban-minta-oppo-tinjau-kebijakan/

“OPPO Indonesia sedang menelusuri laporan dugaan perlakuan tidak menyenangkan terhadap staff sales kami di Tuban pada 26 Februari 2019. Kejadian tersebut, jika benar, sangat bertentangan dengan nilai-nilai OPPO,” kata Aryo Meidianto, PR Manager Oppo Indoneisa. (rohman)

Tinggalkan Balasan