DPR RI Fraksi PKB Dorong Keterlibatan Pengusaha Lokal dalam Proyek Kilang Minyak

halopantura.com Tuban – Ratna Juwita Sari Anggota DPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), meminta PT Pertamina (Persero) agar mengutamakan pengusaha swasta lokal dalam mengerjakan proyek Kilang Minyak Grass Root Refinery (GRR) di wilayah Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban. Ia pun mendorong para pengusaha lokal untuk bersiap dalam rangka menghadapi mega proyek tersebut.

Alasannya, pembangunan kilang minyak yang bekerjasama antara Pertamina dengan Rosneft itu akan menyerap kurang lebih 27.000 tenaga kerja pada saat kontruksi proyek. Kemudian sebanyak 2.500 tenaga kerja ketika proyek beroperasi di tahun 2026.

“Pekerjaan ini (Kilang Minyak Tuban, red) akan berjalan lama mulai 2020-2026. Karena targetnya dia bisa beroperasi di 2026. Sehingga kami ingin teman-teman pengusaha lokal cepat tanggap terhadap apa-apa saja yang sekiranya dibutuhkan oleh Pertamina,” ungkap Ratna Juwita Sari didalam acara Peringatan Harlah PKB ke-22, Rabu malam, (22/7/2020).

Menurutnya, para pelaku pengusaha lokal juga wajib mempersiapkan kelengkapan yang dibutuhkan perusahaannya. Sebab, Pertamina ini adalah BUMN yang memiliki kualifikasi yang tinggi. Sehingga pengusaha lokal harus menyempurnakan kemampuan yang dimiliki supaya bisa ikut andil dalam kegiatan proyek tersebut dan tidak ketinggalan.

“Jangan sampai kita ini yang punya rumah, tetapi kita cuman menjadi penonton,” ungkap Anggota Komisi VII DPR RI itu.

Wakil rakyat yang terpilih dari Dapil IX meliputi Kabupaten Tuban dan Bojonegoro itu juga mendukung keberadaan pembangunan proyek kilang minyak. Karena dengan adanya kilang minyak itu bisa menyelamatkan defisit neraca perdagangan terkait impor migas dan lain sebagainya.

“Tapi yang harus diingat bahwa Kabupaten Tuban beserta warga yang terdampak dari adanya mega proyek ini harus diselamatkan. Artinya, masyarakat harus dipastikan bisa sejahtera atau menikmati adanya pembangunan kilang ini,” tambah istri Ketua KONI Tuban.

Sebatas diketahui, proyek pembangunan kilang minyak itu menelan dana USD 15 miliar hingga USD 16 miliar atau sekitar Rp 225 triliun (asumsi kurs Rp 14.084, red). Diperkirakan keberadaan kilang itu akan beroperasi pada tahun 2026 mendatang.

Kilang Tuban itu menepati lahan kurang lebih 900 hektar dan akan menjadi salah satu kilang tercanggih di dunia. Memiliki kapasitas pengolahan sebesar 300 ribu barel per hari yang akan menghasilkan 30 juta liter BBM per hari untuk jenis gasoline dan diesel. (rohman)

Tinggalkan Balasan