DPRD Apresiasi Terbitnya Buku Mengawal Program Bantuan Pangan di Blora
halopantura.com Blora – Ketua Komisi D DPRD Blora Ahmad Labib Hilmy, mengapresiasi terbitnya buku berjudul Mengawal Program Bantuan Pangan di Blora. Buku yang ditulis oleh Ahmad Adirin, Wartawan Liputan6.com, dinilai wakil rakyat sangat baik dan berkualitas.
Hal tersebut disampaikan wakil rakyat ketika menghadiri peluncuran buku Mengawal Program Bantuan Pangan di Blora, digelar di kantor Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Kamis (30/12/2021). Launching buku perdana tersebut juga dihadiri Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Blora Nur Hidayat, sejumlah tokoh masyarakat, hingga pegiat literasi Blora.
Ahmad Labib Hilmy menambahkan, pemikiran yang diaktualisasikan dalam bentuk tulisan menjadi kritik dan masukan adalah hal yang luar biasa dan sangat mendidik. Namun begitu, jangan sampai kritik yang ada di dalam buku dimaknai sebagai kebencian tetapi itu untuk introspeksi diri agar kedepannya lebih baik lagi.
“Ini kan untuk perbaikan sangat bagus. Pertanggungjawabannya moralnya sangat luar biasa. Ini jangan diartikan kritik sebagai kebencian. Kalau kritik sudah diaktualisasikan dalam bentuk tulisan sudah tentu niatnya sangat baik dan membangun. Kritik untuk perbaikan. Mau tidak mau harus kita terima karena memang dinamika terjadi di lapangan, seperti yang ada di buku ini,” kata Gus Labib, sapaannya.
Buku Mengawal Program Bantuan Pangan di Blora ini dikemas dengan bahasa santai dan enak dibaca semua kalangan. Pasalnya, penyusunan buku tersebut melibatkan sejumlah editor, yakni Jatmiko, wartawan Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) Bojonegoro dan MA Rohman, wartawan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Tuban.
“Buku ini saya cetak atau diterbitkan oleh lembaga Ladang Kata, Bantul Jogjakarta,” kata wartawan Liputan6.com yang kerap mengabarkan informasi di sejumlah daerah perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur ini.
Terbitnya buka ini juga mendapatkan dukungan dari berbagai pihak salah satunya dengan testimoni positif berasal dari Poengky Indarti, Komisioner Komisi Kepolisian Republik Indonesia. Kemudian prakata buku langsung dari Indraza Marzuki Rais, Ombudsman Republik Indonesia, dan sambutan buku Harun Mahbub Billah Redaktur Pelaksana Liputan6.com.
Lalu di dalam buku tersebut mengupas sejumlah fakta-fakta terkait dugaan penyimpangan penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Blora, memburu dalang E-Warong fiktif, gerak cepat aparat penegak hukum untuk mengusut persoalan hingga pemecahan kasus dan solusinya.
“Sebelum saya jadikan buku, persoalan BPNT di Blora juga sudah pernah saya angkat di media dengan harapan bisa menekan pelanggaran dalam penyaluran program pemerintah pusat itu,” terangnya.
“Bagi saya, menulis adalah salah satu sarana untuk berbagi ilmu kepada sesama. Terlebih saya menulis buku ini karena di tanah kelahiran saya banyak laporan terkait persoalan atau masalah penyalur bansos BPNT,” ungkapnya.
Dirinya hanya berharap, proses penyaluran bansos, khususnya di Blora, bisa berjalan lebih baik dan proses penyalurannya sesuai peraturan pedoman umum yang ada. Sehingga hak-hak dari KPM (Keluarga Penerima Manfaat) bisa didapatkan sebagaimana mestinya.
“Buku ini juga sebagai upaya untuk mendorong pemerintah setempat dan penegak hukum agar ikut mengawal proses pelaksanaan penyaluran bansos sampai di tingkat bawah,” terangnya.
Sebagai wartawan yang mengawal kasus seputar penyaluran bansos dari awal, Ahmad Adirin berharap penegak hukum tidak segan-segan memberikan sanksi sesuai aturan yang berlaku jika ditemukan penyimpangan dalam pelaksanaannya. Harapannya nanti tidak ditemukan pelanggaran lagi.
Melalui buku ini, ia meminta kepada semua elemen masyarakat ikut andil dalam melakukan pengawasan dan jangan takut melaporkan jika di lapangan ditemukan pelanggaran. Dengan begitu, proses penyaluran akan berjalan dengan baik dan penerima manfaat tidak ada yang dirugikan.
“Itulah yang melatarbelakangi saya berkeinginan menerbitkan buku ini,” pungkasnya. (at/fin/roh)