Dua Dusun di Nganjuk Mulai Krisis Air Bersih

halopantura.com Nganjuk – Dua dusun di Nganjuk mulai krisis air bersih, Minggu (23/7/2023). Dua lokasi terdampak kekeringan itu adalah di Dusun Jomblang dan Dusun Sendanggogor, Desa Ngepung, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Nganjuk.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Nganjuk Abdul Wakid mengatakan dirinya bersama sejumlah 17 personel telah bergerak menyalurkan bantuan air bersih kepada masyarakat terdampak kekeringan.

Distribusi air bersih untuk masyarakat terdampak kekeringan berdasarkan surat yang dikirim oleh Pemerintah Desa Ngepung Nomor 470/321/VII/411.507.13/2023.

Surat itu perihal Permohonan Bantuan Air Bersih kepada Bupati Nganjuk dengan tembusan Kalaksa BPBD Kabupaten Nganjuk.

“Kami langsung melakukan koordinasi dengan Bupati Nganjuk, Bapak Marhaen Djumadi,” ujar Abdul Wakid.

Ia menjelaskan kekeringan yang melanda dua dusun di Desa Ngepung Kecamatan Lengkong tersebut telah menyebabkan krisis air bersih yang serius.

Untuk mengatasi itu, BPBD Kabupaten Nganjuk langsung menyiapkan 2 unit truk tangki air bersih dengan kapasitas setiap tangki sebesar 5000 liter dan langsung dikirim ke wilayah terdampak.

“Bupati Nganjuk langsung menginstruksikan kami untuk mengirim bantuan air bersih,” katanya.

Sesampainya di Kantor Desa Ngepung, pihaknya berkoordinasi dengan Pemerintah Desa, Babinsa dan Babinkamtibmas Desa Ngepung untuk mendistribusikan air bersih kepada warga desa yang terdampak kekeringan,” ujarnya.

Menurut Wakhid, ada 2 dusun yang terdampak kekeringan krisis air bersih, yakni Dusun Jomblang sebanyak 147 KK dan Dusun Sendanggogor sebanyak 258 KK.

Ia pun menegaskan bahwa BPBD Kabupaten Nganjuk berkomitmen memberikan bantuan air bersih sebanyak mungkin agar warga dapat bertahan menghadapi masa krisis ini.

“Kami juga akan menyalurkan bantuan 4 tandon air dengan kapasitas 1.200 liter dan jeriken sebanyak 50 unit,” ucapnya.

Harapannya, wilayah tersebut memiliki kemampuan menyimpan cadangan air yang cukup untuk kebutuhan harian masyarakat.

“Sehingga pasokan air yang berkelanjutan, dapat mengurangi kecemasan akan kelangkaan air bersih di wilayah tersebut,” kata Wakid. (jok/fin/roh)

Tinggalkan Balasan