Dua Hari, Puluhan Atlet Paralayang Unjuk Kehebatan di Bukit Glodagan
halopantura.com Tuban – Sebanyak 80 atlet dari berbagai daerah sangat menikmati pesona bukit Glodagan, Desa Trantang, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban. Selain itu, mereka juga menunjukan kehebatannya dalam ranga Kejuaraan Daerah (Kejurda) Jatim dan Open Paralayang 2017 yang digelar selama dua hari, Sabtu (25/11/2017) hingga Minggu (26/11/2017).
Kegiatan itu secara resmi dibuka oleh Bupati Tuban, H. Fathul Huda dengan dihadiri Forpimda Tuban, dan beberapa undangan terkait lainnya. Serta perlombaan dihari pertama itu juga menjadi tontonan ribuan masyarakat dari berbagai wilayah.
Para atlet di lokasi tampak mengantre untuk menunggu giliran terbang dengan penuh semangat. Bahkan, angin yang berada di bukit Glodagan itu juga sangat mendukung untuk menerbangkan parasut.
Bupati Tuban dalam sambutanya merasa bangga karena menjadi tuan rumah dalam kejuaran tersebut. Serta berharap dengan kejuaran ini mampu mencetak para atlet yang hebat dan berbakat.
“Atas nama pribadi dan bupati Tuban, saya memberikan apresiasi acara ini. Olahraga paralayang punya sisi seni, keindahan yang dapat mengundang para penonton,” ungkap Bupati Tuban.
Menurutnya, kegiatan ini mampu mendatangkan para penonton dari berbagai daerah dan mengenalkan potensi alam yang ada di Tuban. Terlebih, nantinya potensi ini akan mampu menciptakan peluang kerja bagi masyarakat sekitar.
“Kami sangat mendukung, dan selamat bertanding,” terang Bupati yang terpilih dua periode ini.
Sementara itu, Pengurus Paralayang KONI Kabupaten Tuban, Masrondi, menjelaskan kegiatan ini akan menjadi awal baik bagi olahraga paralayang Tuban. Serta pengurus menerjunkan 7 atlet, dengan 3 atlet open dan 4 atlet lainya dari siswa atau junior.
“Sebagai tuan rumah, kita harus menunjukan terbaik,” harap Masrondi.
Lebih lanjut, total ada sekitar 80 peserta yang ikut kompetisi tersebut. Meraka berasal dari berbagai daerah yang ada di Jatim dan ada pula atlet dari Kalimantan, Manado hingga Papua.
“Pesertanya cukup banyak, paling jauh dari Papua,” tambah Masrondi. (mus/roh)