ExxonMobil Gelar Lokakarya Pengembangan Program Ekstrakurikuler Siswa Berbasis Karakter
halopantura.com Tuban – ExxonMobil bekerjsama dengan Putra Sampoerna Foundation (PSF) menggelar lokakarya tentang pengembangan program ekstrakurikuler siswa berbasis karakter. Salah satu tujuan kegiatan itu dalam rangka untuk meningkatkan mutu kualitas di dunia pendidikan.
Lokakarya itu diikuti peserta sebanyak 18 guru dan siswa dari perwakilan lembaga pendidikan School Development Progam (SDP) yakni SMAN I Soko dan SMPN 1 Palang. Dilaksanakan di dua tempat yang berbeda yakni dilaksanakan di gedung SMAN I Soko sejak Kamis (16/11/2017) sampai Sabtu (18/11/2017).
Selanjutnya, kegiatan kedua dilaksanakan di gedung SMPN 1 Palang sejak Kamis (23/11/2017) sampai Sabtu (25/11/2017). Selama kegiatan itu para peserta begitu antusias, dan merasa terbantu dengan kegiatan tersebut.
“Kegiatan ini menambah pengetahuan kami, dan kita merasa terbantu. Selam kegiatan para peserta sangat menikmati,” kata Haris Setiawan, salah satu peserta disela-sela kegiatan.
Sementara itu, Gina Gustan, Fasilitator dari PSF menjelaskan lokakarya ini dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di Jawa Timur yang lebih berkualitas, khsusunya yang ada di Kabupaten Tuban dan Bojonegoro. Selain itu, nantinya peserta bisa menerapkan ilmu yang didapat di masing-masing lembaga pendidikannya.
“Bagaimana cara meningkatkan keunggulan ekstrakulikuler di sekolah melalui media sosial, dan cara itu disampaikan didalam lokakarya ini,” tambah Gina Gustan ketika ditemui di SMPN 1 Palang.
Lebih lanjut, Gina Gustan menambahkan dengan lokakarya ini diharapkan peserta nantinya bisa memperkenalkan lembaga pendidikannya kepada masyarakat luat melalui media sosial. Karena perkembangan media sosial di tengah-tengah masyarakat terus meningkat secara pesat.
“Media sosial merupakan salah satu cara yang efektif untuk membranding sekolah. Karena saat ini media sosial merupakan media yang bisa diakses seluruh manusia, dan akses promosianya sangat bagus,” jelas Gina Gustan.
Hal senada juga disampaikan Muhamad Muat, salah satu relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Bojonegeoro yang menjadi pemateri dalam kegitan itu. Ia mengatakan pemahaman dan penguatan promosi di lembaga pendidikan melalui media sosial sangat penting.
“Prestasi atau program-program yang ada di sekolah nantinya bisa di sampaikan melalui media sosial (blok, twitter, facebook dan lainnya, red). Makanya kita berika beberapa materi tentang edit video, pembuatan media sosial, dan beberapa materi lain untuk memudahkan branding sekolah,” ungkap Muhamad Muat. (rohman)