Final Tuban Lawan Sidoarjo Diwarnai Kericuhan, Pemain Kejar Wasit
halopantura.com Tuban – Pertandingan final yang mempertemukan tuan rumah Tuban lawan Kabupaten Sidoarjo di ajang Porprov Jatim, diwarnai kericuhan, bertanding di stadion Bumi Wali Tuban, Sabtu sore, (13/7/2019).
Kericuhan terjadi setelah wasit meniup babak kedua berakhir dengan skor 2-1 unggul untuk kesebelasan Tuban.
Para pemain dan official Sidoarjo langsung mengejar Agung Setiawan wasit asal Lamongan. Bahkan, para penonton juga ikut masuk ke dalam stadion yang membuat suasana semakin memanas.
“Kita dipermainkan wasit,” kata salah satu pemain Sidoarjo sambil menangis.
Sejak menit awal, laga final itu menyuguhkan tensi permainan keras. Berbagai serangan ditampilkan oleh kedua tim hingga babak pertama selesai dengan kedudukan 0-0.
Memasuki babak kedua, tuan rumah bermain lebih menyerang. Hasilnya, Nur Avida berhasil merubah kedudukan menjadi 1-0 di menit 74.
Tertinggal satu, pemian Sidoarjo bermain menyerang dan mampu menyamakan kedudukan dari gol yang diciptakan Dwiki Mardiyanto di menit 84. Skor 1-1 membuat Tuban kembali menyerang untuk meraih kemenangan hingga tambahan waktu di babak kedua (injury time, red).
Usaha itu membuahkan hasil setelah pemain Tuban dilanggar di depan gawan Sidoarjo.
Akibat keputusan itu, para pemain dan pelatih Sidoarjo protes atas kebijakan wasit. Bahkan pertandingan sempat dihentikan sementara untuk meredam situasi.
Pertandingan dimulai lagi dengan tendangan bebas untuk Tuban didepan gawang tim tamu. Peluang terakhir itu dimanfaatkan dengan baik oleh Ahmad Irham hingga merobek jala kiper Sidoarjo di menit 93, dan merubah kedudukan 2-1.
Setelah itu, wasit meniup pertandingan berakhir dengan kemenangan Tuban. Tak terima, para pemain dan official Sidoarjo langsung masuk ke lapangan, dan mengejar wasit hingga keluar lapangan.
Beruntung wasit berhasil diamankan petugas. Serta para pemian dan penonton yang terlibat kericuhan juga ikut di amankan petugas.
“Kita kecewa atas kepemimpinan wasit,” kata Ahmad Shoiril, Asisten manajer tim Sidoarjo.
Ia mengaku di menit akhir seharusnya tidak ada pelanggaran karena bola sudah mengarah ke penjaga gawang. Tetapi wasit menganggap hal itu pelanggaran.
“Kita kalah tidak masalah, tetapi kalahnya jangan seperti ini. Harapan kedepan wasit harus berdiri di tengah,” tegas Ahmad Shoiril.
Menanggapi atas keputusan wasit, Pelatih Tuban Edy Sutrisno, mengaku keputusan itu wajar. Bahkan seharunya pemian Sidoarjo diberi kartu merah karena melakukan pelanggaran dengan kesengajaan.
“Pelanggaran terakhir itu wajar, dan seharusnya di kartu merah. Karena ada kesengajaan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia mengaku puas dengan hasil pertandingan karena target juara terpenuhi. Untuk meraih itu, Tuban telah menyiapkan para pemian selama 3 bulan lebih.
“Anak-anak bermain luar biasa karena target kami terpenuhi, dan anak-anak memiliki kualitas untuk menjadi juara,” pungkasnya. (rohman)