Gagal Panen Akibat Banjir, Petani Tuban Merugi Rp 3 M
halopantura.com Tuban – Banjir luapan air Bengawan Solo yang melanda wilayah Kabupaten Tuban mengakibatkan kerugian sekitar Rp 3 miliar buat petani. Pasalnya, sawah milik petani yang masih ada tanaman padi terendam air banjir, dan dipastikan gagal panen yang berada di tiga kecamatan.
“Banjir sendiri yang melanda Tuban ada empat kecamatan, diantaranya Kecamatan Soko, Rengel, Plumpang, dan Widang. Sedangkan Kecamatan Widang para petani sudah panen, sehingga tidak ada tanaman padi yang terendam banjir,” terang Murtaji, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Tuban, Jum’at, (2/3/2018).
Murtaji menjelaskan di Kecamatan Soko ada sekitar 72 hektar tanaman padi milik yang terendam banjir dari 140 hektar persawahan yang terdampak. Sedangkan di Kecamatan Rengel ada sekitar 549 hektar tanaman padi yang terendam air.
“Kecamatan Plumpang ada 5 hektar tanaman padi, dan 20 hektar tanaman jagung yang terendam air banjir. Sehingga total kerugian akibat tanaman padi yang terandam sekitar Rp 3 miliar,” ungkap mantan Camat Banjar itu.
Pemkab Tuban juga telah menghubungi Jasindo untuk Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) bagi tanaman milik petani yang rusak akibat terkena banjir. Serta hingga sejauh ini Jasindo masih tahap melakukan verifikasi terkait kerugian petani akibat banjir.
“Kita sudah mengajukan ke Jasindo dan masih tahap verifikasi, muda-mudahan bisa masuk semua,” terang Murtaji kepada wartawan ini.
Lebih lanjut, sampai saat ini Pemkab Tuban masih menunggu hasil verifikasi dari Jasdio terkait ansuransi yang akan diberikan kepada petani bagi tanama padi yang terandam air banjir. Serta pihak Jasindo juga telah turun ke lapangan untuk melihat tanaman padi yang terkena banjir.
“Jasindo sudah kita ajak ke lapangan untuk melihat kondisi tanaman padi yang terkena banjir, kita berharap semua ansuransi buat petani bisa tercover,” harap Murtaji ini. (rohman)