Gelar Pangan Murah di Tuban Abai Prokes, Satgas Covid-19: Tidak Ada Koordinasi

halopantura.com Tuban – Kegiatan operasi gelar pangan murah di halaman Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Tuban, menimbulkan kerumunan dengan mengabaikan disiplin protokol kesehatan (prokes) Covid-19, Selasa pagi (15/3/2022). Meskipun begitu, kegiatan tetap digelar sampai selesai.

Bahkan, aksi saling dorong antar petugas dengan warga yang didominasi ibu rumah tangga juga terjadi didepan pintu masuk halaman dinas setempat. Meraka rela berdesak-desakan karena khawatir tidak kebagian stok sembako yang disediakan pemerintah.

Operasi gelar pangan murah tersebut disinyalir tidak mengantongi izin kegiatan dari Satgas Covid-19 Tuban. Pasalnya, dinas setempat tidak melakukan koordinasi dengan pihak Satgas Covid-19 yang akhirnya berujung kerumunan, dan berpotensi meningkatkan kasus virus corona di wilayah Tuban.

“Tidak koordinasi sama tim. OPD (Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Tuban) gerak sendiri,” ungkap Juru Bicara Satgas Covid-19 Tuban, dr. Bambang Priyo Utomo.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) Tuban, Eko Arif Yulianto, terkesan lepas tangan terkait persoalan tersebut. Terbukti, ketika dihubungi lewat pesan singkat menggunakan aplikasi WhatsApp tidak merespon hanya di baca saja.

Pemberitaan sebelumnya, kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Tuban bekerjasama dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur. Salah satu tujuan kegiatan tersebut untuk menstabilkan harga menjelang datangnya bulan suci Ramadhan.

“Menstabilkan harga biar tidak terjadi fluktuasi harga, mengingat karena setiap bulan puasa harga pangan naik, digelar acaranya ini agar harga bisa stabil,” ungkap Kabid Ketahanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Tuban, Lamidi.

Namun, pelaksanaannya menimbulkan kerumunan dan aksi saling dorong mewarnai kegiatan operasi gelar pangan murah di halaman dinas setempat itu.

Sejumlah warga mengaku nekat berdesak-desakan dengan warga lainnya untuk mendapatkan sembako karena harganya lebih murah dari pada beli di pasar. “Harga disini lebih murah, makanya kita ikut berdesak-desakan ketika akan masuk ke halaman,” kata Tutik.

Baca juga : Abai Prokes, Aksi Saling Dorong Warnai Operasi Gelar Pangan Murah di Tuban

Baca juga : Sidak Pabrik Migor di Marunda, Mendag: Stok Melimpah, Pabrik Bekerja Nonstop

Kegiatan Pangan Murah di Tuban ini menyediakan sejumlah kebutuhan bahan pokok. Diantaranya, minyak goreng kemasan dengan harga Rp 13.500 per liter, telur ayam Rp 22 ribu per kilogram, gula pasir Rp 12.500 per kilogram, dan beras segar medium kemasan 5 kilogram seharga Rp 44 ribu.

Kemudian harga beras Rania Rp 18 ribu untuk 1,5 kilogram, bawang merah Rp 25 ribu per kilogram, bawang putih kating Rp 24 ribu per kilogram, dan lainnya. Dimana, untuk minyak goreng pembelian dibatasi per orang dua liter. (rohman)

Tinggalkan Balasan