Gubernur Anies Hadiri Milad 2 Tahun Bang Japar
Jakarta — Setelah sempat tertunda karena tahapan Pemilu 2019, Organisasi Masyarakat (Ormas) Kebangkitan Jawara dan Pengacara (Bang Japar) menggelar peringatan Milad ke 2 tahun sekaligus syukuran 2 tahun kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan.
Acara penuh kebersamaan itu dihelat di Gelanggang Remaja Sunter, Jakarta Utara, Minggu (27/10), Gubernur Anies berkesempatan hadir dan mengucapkan selamat milad secara langsung kepada Ormas Bang Japar.
Gubernur Anies yang menjadi saksi lahirnya Bang Japar pada 2017 silam, bersyukur bahwa dalam perjalanannya Bang Japar hadir untuk bahagiakan warga Jakarta. Untuk itu, Pemprov DKI ingin sekali terus bersinergi dengan Bang Japar dalam mengeksekusi program-program kerja di Pemprov DKI Jakarta.
“Bang Japar alami kemajuan, alhamdulillah kotanya maju dan organ seperti Bang Japar alami kemajuan. Ke depan kerjasama yang baik kita jaga, kita tingkatkan dan kita perbanyak. Saya salut kepada Bang Japar yang terus mendampingi warga. Karena di Jakarta kita mau hadirkan keadilan dan terus membela yang termarginalkah,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum Ormas Bang Japar Fahira Idris mengungkapkan, lahirnya Bang Japar tidak bisa dilepaskan dari kontestasi Pilkada DKI Jakarta 2017 dan Pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Berdirinya Bang Japar memang awalnya khusus diperuntukkan sebagai relawan Anies-Sandi untuk mengawal kemenangan pasangan di putaran kedua.
“Alhamdulillah apa yang kita lakukan (mengawal Anies-Sandi) saat Pilkada menuai hasil. Lihat kini wajah Jakarta menjadi jauh lebih baik, maju, dan manusiawi. Kami di Bang Japar juga merasa lega karena selama 2 tahun Pak Anies telah membawa Kota Jakarta ke jalur yang benar. Kami juga bersyukur, sebagai sebuah ormas, 2 tahun ini Bang Japar terus menggeliat berkontribusi kepada warga Jakarta,” ujar Fahira Idris yang juga Anggota DPD RI DKI Jakarta ini.
Menurut Wakil Ketua Badan Pengkajian MPR RI ini, walau tujuan awal lahirnya Bang Japar untuk menjaga agar Pilkada tatap demokratis, jujur, adil, dan membantu aparat penegak hukum mengamankan TPS dari aksi premanisme, Bang Japar kemudian bertransformasi menjadi organisasi kemasyarakatan yang tujuan utamanya memberikan manfaat untuk umat.
Berawal dari DKI Jakarta, kini Bang Japar sudah terbentuk di luar Jakarta, mulai dari Tangerang, Tangerang Selatan, Depok, Bandung Raya, Bekasi Raya, Sumedang, Solo Raya, Bogor Raya, Banten Raya, Sumatera Selatan, Cirebon dan wilayah lainnya.
Selain itu, Bang Japar yang juga mempunyai LBH yang siap mendampingi dan membela siapa saja yang membutuhkan bantuan hukum apalagi diperlakukan tidak adil. LBH Bang Japar juga kerap membuka crisis center dan advokasi hukum.
Terakhir Bang Japar, membuka crisis center buat keluarga dan korban aksi demontrasi penolakan revisi UU KPK di Jakarta beberapa waktu lalu. Bang Japar membantu warga yang mencari keluarganya atau yang membutuhkan pendampingan hukum.
Selama 2 tahun ini, lanjut Fahira, Bang Japar sudah berperan aktif dalam kegiatan kamtibmas lewat program Jaga Kampung. Salah satu kegiatannya adalah menginiasi kampung-kampung Anti Narkoba dan Anti Miras.
Bang Japar hadir di kampung-kampung mengkampanyekan gerakan melawan kekerasan terhadap perempuan dan anak serta memberikan pendampingan dan advokasi hukum dan kesehatan kepada warga yang membutuhkan.
Bang Japar juga turut menyosialisasikan berbagai program dan kegiatan Pemprov DKI Jakarta. Bahkan seluruh anggota Bang Japar di Jakarta wajib mempunyai rekening tabungan dan kartu Bank DKI karena bisa dimanfaatkan untuk beragam kebutuhan misalnya alat bayar transportasi (Trans Jakarta).
Di bidang budaya, Bang Japar menaruh perhatian besar kepada kebudayaan Betawi khususnya pengembangan dan pembinaan pencak silat, kuliner Betawi, dan pertunjukan lenong.
Di bidang olah raga khususnya panahan, Bang Japar juga ikut andil melahirkan bibit-bibit baru dengan menggelar berbagai kejuaraan seperti yang akan segera digelar Bang Japar Sumatera Selatan lewat kejuaraan panahan berskala nasional.
Namun dari itu semua, sambung Fahira, komitmen utama Bang Japar adalah menjadi organisasi yang mandiri. Untuk itulah saat ini Bang Japar juga mempunyai unit-unit usaha yang tidak hanya memberdayakan para anggota Bang Japar tetapi juga membuka kesempatan usaha dan lapangan pekerjaan bagi warga DKI Jakarta dan di kota-kota lain di mana Bang Japar hadir.
Misalnya saja Bang Japar Sumatera Selatan yang sudah memproduksi skala besar (pabrikan) kopi dengan merk “Kopi Baja, Kopinya Para Jawara” dan siap dipasarkan di seluruh Indonesia. (*/mus/roh)