Gubernur Khofifah Bersama Bupati Halindra Tanam Pohon di Pantai Sowan
halopantura.com Tuban – Gubernur Jawa Timur Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, bersama Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky melakukan penanaman pohon di kawasan Wisata Pantai Sowan, Kecamatan Bancar, Kabupatenn Tuban, Kamis (28/10/2021). Kegiatan sebagai wujud komitmen untuk pemulihan ekosistem di kawasan pantai.
Selain itu, kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka peningkatan usaha kelompok perhutanan sosial dan nandur mangrove bareng, yang dilaksanakan di tiga kabupaten, salah satunya Kabupaten Tuban. Dua lainya adalah Kabupaten Gresik dan Banyuwangi.
Dalam kesempatan tersebut juga dilaksanakan pula vaksinasi sebanyak 740 dosis, pelepasan burung pantai, hingga kesepakatan bersama atau Memorandum Of Understanding (MOU) tentang Sinergitas Pemanfaatan Kawasan Hutan di wilayah Adimistratif Kabupaten Tuban dan Lamongan, yang dikemas dalam acara vaksinasi dan pencanangan penanaman dalam rangka pengendalian banjir di Tuban serta kolaborasi strategis pemberdayaan masyarakat sekitar hutan tahun 2021.
Kegiatan tersebut merupakan dari rangkain dalam rangka Hari Jadi ke 76 Provinsi Jawa Timur.
Hadir dalam acara tersebut, Wakil Bupati Tuban, H. Riyadi, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, Wakil Ketua DPRD Jatim Kusnadi , Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur Jumadi, Sekda Tuban Budi Wiyana, Kepala OPD terkait, serta Kepala Desa se-Kecamatan Bancar.
Bersama Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky, Gubernur Khofifah Indar menanam pohon alpukat, yang diikuti oleh para tamu undangan juga para anggota paramuka. Setidaknya ada 150 lebih pohon ditanam dan 20 lebih burung pantai dilepas dikawasan tersebut.
Gubernur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, saat ini isu pemanasan global menjadi perhatian seluruh dunia, termasuk Indonesia. Selain itu, prediksi akan terjadinya Lanina antara bulan November hingga Februari 2021 dari BMKG, terjadi akibat perubahan iklim yang memunculkan potensi bencana hidrometeorologi. Hal tersebut harus menjadi kewaspadaan bersama.
“Ini harus menjadi acuan kita untuk perlunya mengembalikan ekosistem alam menjadi lebih baik dengan menanam pohon, sebagai daya dukung lingkungan,” ucap Khofifah.
Tak hanya itu, Khofifah melanjutkan, termasuk juga restorasi mangrove untuk mengembalikan habitat mangrove seperti kepiting dan udang. Pelepasan satwa yang mendiami ekosistem pantai seperti Burung Pantai juga memiliki tujuan agar keseimbangan alam kembali tercipta.
Ia mengajak agar semua daerah mulai nandur bersama, untuk memulihkan vegetasi yang ada, sebab rusaknya vegetasi nantinya akan sangat berdampak ketika adanya bencana hidrometeorologi seperti hujan deras, angin kencang, hingga longsor.
“Ini tanggung jawab kita bersama untuk penguatan kembali ekosistem, agar memunculkan daya dukung alam dan lingkungan kita,” ungkapnya.
Sementara itu, dikesempatan yang sama, dilaksanakan penandatanganan kesepakatan bersama atau Memorandum Of Understanding (MOU) antara Perum Perhutani dengan Pemkab Tuban. MOU tersebut dilaksanakan dengan tujuan untuk menyinergikan program instansi antara Perum Perhutani dengan Pemkab Tuban guna pemanfaatan kawasan hutan pada area KPH Parengan, Tuban, dan Jatirogo di wilayah administrasi Pemkab Tuban.
Selain itu, juga untuk menjaga kelestarian fungsi lahan dan hutan lindung serta meminimalisir terjadinya longsong dan banjir di Kabupaten Tuban melalui upaya konservasi lingkungan di wilayah Kabupaten Tuban.
Atas hal tersebut, Mas Bupati Aditya Halindra Faridzky mengungkapkan, saat ini Pemkab Tuban tengah menggenjot penanaman pohon untuk restorasi lingkungan. Bekerjasama dengan seluruh pihak termasuk Perum Perhutani yang diselaraskan dengan program provinsi, diharapkan dapat mengembalikan kondisi lingkungan alam Tuban menjadi lestari.
“Program yang dilakukan oleh Bu Gubernur sangat selaras dengan Pemkab Tuban yang sedang fokus melakukan penanaman pohon untuk penanggulangan banjir, serta mengembalikan cadangan air tanah,” terang Mas Lindra.
Setidaknya, di Tahun 2021, Pemkab telah menargetkan melakukan penghijauan di 1.500 hektar lahan dengan berbagai macam jenis pohon yang akan disesuaikan dengan kondisi geografis wilayah masing-masing.
“Pemkab juga telah memetakan daerah kritis air, yang disitu akan ditanami pohon,” jelasnya. (at/fin/roh)