H+1 Lebaran, Prediksi Kebutuhan BBM Naik 16 Persen, Pertamina Lakukan Ini

halopantura.com Surabaya – Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V memprediksi, kebutuhan BBM jenis Gasoline, yakni Pertamax Turbo, Pertamax, Pertalite, dan Premium di Jatim pada H+1 lebaran ini mencapai 15.000 kilo liter, atau 16 persen diatas konsumsi normal.

Hal itu Rustam Aji, selaku Unit Manager Communication & CSR MOR V Jatimbalinus, Kamis, (6/6/2019). Ia menambahkan kebutuhan meningkatkan karena ada kenaikan volume kendaraan di daerah Jawa Timur, khususnya bagi pemudik lokal dan wisatawan yang berangkat setelah lebaran.

Seperti yang diketahui, terdapat beberapa titik di Jawa Timur yang diprediksi menjadi tujuan wisatawan, diantaranya Kota Malang, Batu, Kediri, Banyuwangi, Tuban, dan Surabaya.

Mengantisipasi hal tersebut, Pertamina melakukan persiapan untuk mengantisipasi arus wisata sekaligus arus balik. Beberapa diantaranya adalah melakukan build up stock di SPBU-SPBU sekitar daerah wisata dan tol Trans Jawa, serta memberikan fasilitas kredit kepada SPBU dengan _term of payment_ sampai dengan 3 hari.

Sementara itu, untuk mengantisipasi kemacetan lalu lintas yang akan menghambat distribusi mobil tangki, Pertamina mengoptimalkan penyaluran dari Terminal BBM ke SPBU lebih awal, mulai dari jam 00:00 dan beroperasi selama 24 jam.

“Kami juga mengoptimalkan tim satuan tugas (Satgas) yang selalu monitor keadaan di lapangan, serta menyiagakan mobil tangki di 16 SPBU Kantong, diantaranya di Jombang, Probolinggo, Lumajang, Batu, Malang, Ngawi, Pacitan, Nganjuk, dan Jember,” jelas Rustam Aji.

Ia memprediksi puncak arus wisata dan arus mudik ini akan terjadi mulai H+1 sampai dengan H+4 Lebaran. Sehingga untuk mengantisipasi kemacetan di tempat wisata seperti Malang dan Batu, Pertamina telah menyiapkan motoris siaga untuk menyalurkan BBM di kondisi kemacetan.

“Masyarakat tidak perlu khawatir dengan ketersediaan BBM. Kami mengimbau kepada para wisatawan dan masyarakat yang akan melakukan perjalanan balik, untuk dapat mengisi penuh BBM di lokasi awal, untuk menghindari kepadatan pengisian BBM di rest area,” tutup Rustam. (rohman)

Tinggalkan Balasan