Hadiri Festival Mural, Bupati Halindra Instruksikan ASN Wajib Pakai Batik Tulis Khas Tuban
halopantura.com Tuban – Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky, menginstruksikan kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pegawai di lingkup pemerintah setempat untuk mengenakan pakaian batik tulis (asli) khas Tuban, dan tidak diperkenankan menggunakan batik tekstil. Pakaian dinas harian batik itu bisa digunakan pada hari Kamis atau Jumat sebagai upaya untuk menjaga kelestarian kearifan lokal dan media promosi batik yang dimiliki Tuban.
Hal tersebut disampaikan Bupati Tuban ketika menghadiri pembukaan festival mural batik contest di kawasan gedung olahraga (GOR) Rangga Jaya Anoraga Tuban, Minggu (19/12/2021). Kegiatan tersebut merupakan salah satu rangkaian dalam rangka memperingati Hari Jadi Tuban (HJT) ke-728 tahun.
“Saya minta di hari Kamis atau Jumat (ASN dan pegawai, red) harus menggunakan batik tulis khas Tuban. Motifnya tidak boleh sama,” tambah Bupati Halindra panggilan akrabnya.
Selain itu, Bupati Tuban juga mengimbau kepada ASN dan pegawai untuk sebisa mungkin menggunakan sepatu hasil produk UMKM Tuban. Dimana, sepatu tersebut diambil bukan hanya satu UMKM saja tetapi bisa menyeluruh di 320 Desa dan Kelurahan se-Kabupaten Tuban.
“Kedua instruksi dari saya, kalau memang diijinkan dari aturan, sepatunya cari sepatu yang khas dari UMKM Tuban, tidak boleh mengambil dari UMKM luar Tuban,” tegas Ketua DPD Partai Golkar Tuban itu dihadapan para undangan.
Terlepas dari itu, Bupati Tuban menjelaskan kegiatan mural dengan konsep kearifan lokal telah disediakan tempatnya yakni di dinding-dinding yang ada di kawasan GOR dan Taman Seleko. Disitu, ada sejumlah tembok yang bisa dibuat teman-teman berkarya terkait mural kearifan lokal.
“Semua mural cirinya harus kearifan lokal Kabupaten Tuban, bukan hanya batik, mungkin tempat wisata, dan bisa sisi makanan. Kearifan lokal harus segera ditingkatkan dan dipromosikan di banyak sisi,” jelas Halindra.
Sementara itu, Agus Wijaya Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Koperindag) Tuban, menyampaikan festival mural batik ini diikuti sebanyak 41 kelompok dengan rincian kategori umum 22 kelompok dan tingkat pelajar 19 kelompok.
“Kelompok maksimal 4 orang. Kemudian mural yang digunakan adalah motif batik,” terang Agus Wijaya.
Baca juga : Menkumham Anugerahkan Penghargaan Kepada Lapas Kelas IIB Tuban
Baca juga : Kasus Covid-19 Melandai, Satgas Pastikan Varian Omicron Belum Masuk Tuban
Mantan Kabag Humas Pemkab Tuban itu menjelaskan kegiatan mural ini dalam rangka menanamkan kecintaan batik tulis Tuban dengan motif yang sudah dimiliki yakni kekayaan lokal. Kedua, festival ini juga sebagai ajang untuk mengenalkan batik kepada pemuda khususnya para teman-teman milenial.
“Tindak lanjut nanti, batik akan menjadi perhatian khusus sebagai icon Tuban kedepan,” pungkasnya. (rohman)