Harga Kedelai Naik, Jeritan Pengusaha Tempe di Tuban Kian Nyaring
halopantura.com Tuban – Harga kedelai terus merangkak naik dalam sebulan terakhir ini. Kondisi itu mengakibatkan jeritan para pengusaha tempe di Tuban semakin nyaring dan terancam gulung tikar.
Kondisi itu sangat dirasakan salah satu produsen tempe, Kasi (49), bertempat di Kelurahan Latsari, Kecamatan Kota Tuban. Ia telah menekuni bisnis tersebut selama 10 tahun dan baru kali ini merasakan harga kedelai naik secara tak wajar.
“Saya sudah mengalami 4 kali kenaikan harga kedelai selama 10 tahun ini. Kali ini harga kedelai untuk membuat tempe melonjak sampai 11.000 rupiah,” ungkap Kasi ketika ditemui di tempat produksi tempe, Senin (21/2/2022).
Ia mengaku selama ini melayani pelanggan untuk wilayah Kota Tuban, khususnya di pasar Pramuka. Kemudian, dengan adanya harga kedelai naik maka membatasi produksi dan ukuran tempe dikurangi beberapa centimeter.
“Meskipun harga kedelai naik, tetapi harga tempe tetap normal hanya saja mengurangi ukuran tempe,” jelasnya.
Hal sama juga dirasakan produsen tempe di wilayah Sukolilo, Tuban. Dimana, Kasi menjelaskan omset usahanya menurun dratis imbas kenaikan harga kedelai.
“Saudara saya di Sukolilo juga mengalami hal yang sama mas,” ungkap Kasi.
Lebih lanjut, para pembuat tempe dan tahu berharap agar harga kedelai segera normal kembali. Alasannya, kalau harga bahan utama naik terus maka akan berakibat usahanya anjlok. (chalim/fin/roh)