Hibah KONI Rp 700 Juta, Ketua DPRD Tuban Minta Tetap Dimaksimalkan untuk Pembinaan Olahraga

halopantura.com Tuban – H. Miyadi Ketua DPRD Tuban, membuat sikap yang cukup mengejutkan terkait rencana jatah anggaran hibah buat Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Tuban sebesar Rp 700 juta di tahun 2022.

Sikap tersebut berbeda dengan Fahmi Fikroni Ketua Fraksi PKB DPRD Tuban pada beberapa hari kemarin. Dimana, saat itu ia mempersoalkan nominal dana hibah yang bakal di terima KONI yang dinilai terlalu kecil dibandingkan tahun kemarin.

Namun begitu, H. Miyadi minta pengurus KONI tetap memaksimalkan anggaran yang telah disediakan untuk pembinaan olahraga. Alasannya, Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky, memiliki pemikiran berbeda terkait dana hibah tersebut.

“Memang mas bupati ini punya pemikiran berbeda. Satu, saya tidak tahu apakah ada like and dislike. Saya tidak memahami konteks itu, karena itu bukan wilayah saya, tanya saja ke mas bupati,” ungkap Ketua DPRD Tuban, Minggu, (22/8/2021).

Menurutnya, yang jelas biasanya KONI Tuban mendapatkan anggaran dana hibah sebesar Rp 6,5 miliar dalam setahun. Namun, sekarang rencananya hanya diberikan Rp 700 juta pada tahun 2022.

“Bagi kami itu tidak mungkin prestasi olah raga di Tuban bisa dicapai,” tambah Ketua DPC PKB Kabupaten Tuban ini.

Meskipun demikian, H. Miyadi menjelaskan mungkin bupati memiliki pandangan tersendiri untuk membuat event-event tersendiri dalam rangka membina olahraga di Tuban. Termasuk, mungkin melakukan pembinaan di luar program KONI.

“KONI diberikan anggaran segitu ya harus bisa memanfaatkan seminimal mungkin dengan pembinaan yang dilakukan oleh KONI,” tegas tokoh Nahdlatul Ulama (NU) itu.

Ia menegaskan kondisi tersebut diharapkan di masing-masing cabang olahraga (cabor) yang ada di KONI bisa merasakan pembinaan. Sehingga olahraga tetap tidak tertinggalkan.

“Tetap dimaksimalkan, Insyaallah itu bisa dilaksanakan, walaupun itu menjadi problem di tingkat cabor,” ungkap Ketua tim pemenang paslon Khozanah Hidayati – H. Muhammad Anwar pada Pilkada Tuban 2020.

Menurutnya, problem tersebut dikarenakan biasanya cabor setiap tahun dapat sekian. Ternyata, dengan anggaran segitu tidak mungkin cabor kebagian. Alasan, anggaran itu (rencana Rp 700 juta, red) di buat kantor sebenarnya ngepres.

“Itu dibuat administrasi kantor sama pembinaan kegiatan-kegiatan didalam saja, mungkin ngepres,” jelas H. Miyadi Ketua partai yang memiliki 16 kursi DPRD Tuban.

Pemberian sebelumnya, alokasi dana KONI Tuban benar-benar di pangkas atau dikepres habis oleh pemerintah setempat. Biasanya menerima Rp 6,5 miliar dan rencana tahun depan hanya dijatah dana hibah uang rakyat sekitar Rp 700 juta.

Besaran alokasi dana hibah itu sudah ada penandatanganan dan persetujuan bersama antara Bupati dengan Pimpinan DPRD Tuban tentang KUA-PPAS APBD tahun anggaran 2022, bertempat di gedung dewan setempat, Rabu, (28/7/2021).

Melihat hal itu, Fahmi Fikroni Ketua Fraksi PKB DPRD Tuban sangat menyayangkan dengan di keprasnya anggaran KONI yang sekarang hanya di berikan anggaran 700 juta.

Sebelumnya, dana hibah KONI dibawah kepemimpinan Mirza Ali Manshur Sekertaris PKB Tuban mencapai sekitar Rp 6,5 miliar pada tahun anggaran 2020 dan 2021.  Bahkan, di tahun 2019 silam anggaran hibah KONI tembus Rp 7,5 miliar.

Ia menambahkan dengan menurunnya dana hibah buat KONI ini dinilai akan berdampak pada prestasi atlet-atlet Tuban.

“Saya kasihan kepada cabor-cabor yang tidak bisa berbuat apa-apa dengan anggaran segitu, karena cabor di Kabupaten Tuban ini sangat banyak dan semua membutuhkan pembinaan untuk atletnya,” ungkap politisi senior asal partai PKB ini.

Menanggapi hal itu, Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky mengaku hal tersebut salah paham dan tidak ada anggaran yang di kepras (pangkas, red). Sebab, pada kepemimpinannya juga fokus pada prestasi olahraga, budaya dan seni.

“Kemarin dipakai di KONI. Terus kita pakai di Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Disparbudpora) Tuban,” ungkap Bupati Tuban yang juga menjabat Ketua DPD Partai Golkar Tuban.

Ia menjelaskan ada dana yang ditangani KONI dari sisi untuk persiapan atlet-atletnya. Namun, dari sisi event sekarang berada di Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Disparbudpora) Tuban.

“Tahun anggaran 2022 hibah KONI sekitar Rp 700 juta,” tambah putra mahkota mantan Bupati Tuban dua periode Haeny Relawati Rini Widyastuti itu.

Komitmen untuk memajukan prestasi olahraga dibuktikan Bupati Tuban dengan mengalokasikan anggaran olahraga di Disparbudpora Tuban mencapai lebih Rp 4,3 miliar di tahun anggaran 2022.

Anggaran itu dengan rincian untuk alokasi koordinasi singkronasi penyedia sarpras 750 juta, pemberian penghargaan Rp 150 juta, pembinaan atlet berprestasi Rp 70 juta. Pemanfaatan olahraga tradisional Rp 80 juta.

Kemudian ada alokasi anggaran standarisasi olahraga Rp 107 juta. Hibah Koni Rp 700 juta, Partisipasi Rp 550 juta. Pekan Olahraga 150 juta, dan Multi event atau single event Rp 1.8 miliar.

“Intinya sama aja. Niatnya sama, KONI dengan Disparbudpora sama-sama dengan tujuan untuk meningkatkan olahraga, budaya, seni dan tradisional,” pungkasnya. (rohman)

Tinggalkan Balasan