HUT Kelenteng ke-1863: Umat Tri Dharma Tuban Berharap Kepengurusan Baru Segera Terbentuk

halopantura.com Tuban – Ketua Demisioner Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Kwan Sing Bio Tuban, Gunawan Putra Wirawan, berharap umat internal kembali damai dan rukun. Dengan begitu kepengurusan Kelenteng Tuban yang baru bisa segera terwujud.

Harapan mulia tersebut disampaikan Gunawan Putra Wirawan dalam puncak acara perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) YM Kongco Kwan Sing Tee Koen ke-1863, di gelar di TITD Kwan Sing Bio Tuban, Kamis (10/8/2023).

“Harapannya, Kelenteng kedepannya harus segara terbentuk kepengurusan baru,” tegas Gunawan panggilan akrab Ketua Demisioner TITD Kwan Sing Bio Tuban.

Menurutnya, siapapun nantinya yang jadi pengurus baru tidak masalah. Namun, syaratnya mereka harus mampu membawa TITD Kwan Sing Bio Tuban lebih maju dan berkembang lagi.

“Siapa saja yang jadi pengurus (pengurus Kelenteng baru, red) harus bisa mengembangkan TITD Kwan Sing Bio Tuban, atau menarik banyak pengunjung untuk hadir ke sini,” tegas Gunawan.

Pihaknya menjelaskan untuk sementara ini Kelenteng Tuban dikelola 3 tokoh konglomerat Jatim dan Nasional. Mereka adalah Alim Markus Bos Maspion Group, Soedomo Mergonoto Owner Kopi Kapal Api, dan Paulus Welly Afandi pengusaha Tionghoa asal Surabaya.

Ketiga tokoh tersebut dianggap berjasa atas dibukanya gerbang pintu masuk kelenteng Tuban yang sebelumnya digembok selama tiga bulan sejak 28 Juli 2020. Mereka pun punya tanggung jawab untuk mendamaikan konflik yang ada di internal Kelenteng Tuban.

“Kalau hari ini kita minta tiga tokoh Surabaya untuk mendamaikan,” jelas Gunawan, di Kelenteng Tuban.

Kemudian sudah dibuatkan akte notaris bersama terkait pengelolaan Kelenteng Tuban ini. Dimana, salah satu poinnya yakni pengelola diambilkan dari luar dan nantinya akan dikembalikan ke umat Kelenteng Tuban pada akhir tahun 2024.

“Lalu dibikin akte notaris, tanggal 31 Desember 2024 baru dikembalikan kepada kita. Dengan catatan, apabila kita sudah saling damai dan bisa bersatu kembali sehingga bisa menjalankan perintah pemilihan,” bener Gunawan.

Gunawan kembali berpesan untuk internal jangan sampai terpecah belah, dan harus rukun kembali sesuai dengan prinsip pengabdian. Artinya, tidak ada yang boleh menguasai secara pribadi Kelenteng Tuban ini.

“Kita jangan terpecah belah dan kita harus rukun. Sesuai dengan hati kita yaitu pengabdian. Istilahnya tidak ada yang ingin menguasai, tidak ada yang ingin menonjolkan diri, dan lainnya itu tidak boleh,” harapnya.

10 Tahun Terjadi Kemelut

Kemelut di internal kelenteng ini disebabkan karena terjadi kekosongan kepengurusan alias tidak ada pelantikan pengurus baru selama 10 tahun sejak tahun 2013.

Imbas konflik itu memunculkan dua kubu yang saling bersitegang yakni kelompok Alim Sugiantoro dan Tio Eng Bo dibelakangnya ada Go Tjong Ping.

Salah satu dampaknya, gerbang pintu kelenteng terbesar se-Asia Tenggara itu sempat digembok pada Juli 2020 lantaran konflik kepengurusan diantara dua kubu kembali memanas.

Akibat penggembok, ritual sembahyang bersama dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) YM Kongco Kwan Sing Tee Koen ke-1860 ditiadakan, Kamis, (13/8/2020). Selain itu, puluhan umat juga terpaksa menggelar ritual sembahyang bersama yang digelar didepan gerbang atau trotoar TITD Kwan Sing Bio Tuban.

Baca juga : Tak Kunjung Difungsikan, Kajari Tuban Turun Tangan Monitor Proyek Rest Area Senilai Rp 10,2 Miliar

Baca juga : HUT Kelenteng Tuban, Umat Tri Dharma Panjatkan Doa untuk Indonesia dan Kelancaran Pemilu 2024

Melihat polemik tersebut, akhirnya tiga tokoh Nasional tersebut turun gunung untuk menyelesaikan konflik yang terjadi di internal kelenteng. Termasuk, mereka bertiga juga sukses membuka gembok gerbang pintu masuk ke kelenteng sampai saat ini. (rohman)

Tinggalkan Balasan