Idul Adha Makin Dekat, Pemkab Tuban Ingin Tetapkan Status Darurat PMK

halopantura.com Tuban – Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak di Tuban belum ada tanda-tanda akan menurun meskipun hari raya Idul Adha semakin dekat. Bahkan, kondisi tersebut terus naik menjadi 2094 kasus sampai, Rabu (8/6/2022).

Jumlah hewan yang terinfeksi virus PMK tersebut dengan rincian masih dalam kondisi sakit sebanyak 1982 kasus, mati 6 kasus, dan sembuh 106 kasus. Data tersebut berdasarkan sebaran kasus PKM di Tuban yang dicatat oleh Dinas Ketahanan Pangan, Peternakan dan  Pertanian (DKPPP) Tuban.

Melihat hal itu, Pemerintah Tuban (Pemkab) Tuban ingin atau berencana akan menetapkan status darurat PMK di wilayahnya. Termasuk, kebijakan tersebut diambil mengingat sudah ada surat keputusan (SK) Gubernur Khofifah Indar Parawansa yang menyatakan Jawa Timur darurat bencana.

“Ada (rencana menetapkan status darurat PMK di Tuban, red), segera kita rapatkan dengan gugus tugas. SK Gubernur yang menyatakan Jatim darurat bencana,” ungkap Pipin Diah Larasati, Kabid Peternakan di DKPPP Tuban.

Kabid perempuan itu sampai saat ini enggan menyebutkan apakah kondisi PMK di Tuban ini kategori darurat atau normal. Sebab, baginya sekecil apapun kasus PMK ini harus tetap diwaspadai oleh masyarakat dan petugas fokus penanggulangan.

“Sekecil apapun ya tetap waspada, upaya pengendalian dan penanggulangan tetap harus maksimal,” tegas Pipin panggilan akrabnya.

Peternak Kian Cemas

Wahab PMK yang kian meluas menyebar di 19 kecamatan dari 20 kecamatan yang ada di Kabupaten Tuban itu membuat para peternak hewan kian cemas. Salah satunya disampaikan Kasmad (48), warga Desa Senori, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban.

“Merasa cemas karena sudah satu mingguan ini semua sapi saya kena PMK. Kemarin juga sudah memanggil dokter hewan, ikhtiar kami agar sapi saya sembuh,” kata Kasmad.

Ia bercerita bahwa ada 4 ekor sapi miliknya terjangkit virus PMK. Akibat itu satu ekor sapinya juga mati karena terinfeksi virus tersebut pada 6 Juni 2022.

“Dari 4 ekor sapi milik saya yang kena PMK, 1 ekor sudah mati dan sudah dikubur,” kenangnya.

Baca juga : Kasus PMK di Tuban Bertambah, Sapi Lokal Lebih Cepat Sembuh

Baca juga : Tepis Rumor Renggangnya Hubungan dengan Wabup, Bupati Tuban: Saya Biasa-biasa Saja

Kasmad menilai penanganan wabah PMK di Kabupaten Tuban membutuhkan perhatian lebih serius dari pemerintah. Tujuannya, kasus cepat terkendali dan tidak ada sapi yang mati.

“Harapannya pemerintah lebih serius mengendalikan PMK ini. Biar peternak tidak rugi karena sapi mati,” pungkasnya. (rohman)

Tinggalkan Balasan