Imbas Covid-19, Harga Telur Ayam di Peternak Tuban Anjlok
halopantura.com Tuban – Peternak ayam petelur di Kabupaten Tuban terancam merugi akibat harga telur turun drastis karena dampak Pandemi Covid-19. Selain itu, anjloknya harga juga disebabkan telur breending mulai masuk di pasaran.
“Harga telur turun dan diperparah telur breeding beredar di pasar,” kata Imam Abu Hanifah, salah satu peternakan telur ayam di Kabupaten Tuban, Sabtu, (2/5/2020).
Menurutnya, keberadaan telur breeding atau telur tetas yang dari sisi harga relatif lebih murah yakni di Tuban Rp 14 ribu per kilogram. Namun, sesuai aturan pemerintah telur breeding tidak boleh beredar untuk di konsumsi.
“Sesuai aturan seharusnya telur breeding tidak boleh beredar untuk konsumsi,” terang pengusaha muda alumni Unirow Tuban.
Ia menjelaskan, harga telur ayam ditingkat peternakan Tuban saat ini turun menjadi Rp 15 ribu sampai Rp 16 ribu per kilogram. Sebelumnya, harga telur ayam berkisar Rp 20 ribu per kilogram.
“Dua hari yang lalu paling parah, harga telur Rp 14 ribu per kilogram,” ungkap Imam panggilan akrabnya.
Selian itu, peternak petelur ayam juga terancam tekor lantaran harus menanggung biaya operasional yang tidak sebanding dengan hasil penjualan telur. Pasalnya, harga telur turun akibat permintaan pasar masih lesu dan muncul telur breeding yang dari sisi harga lebih murah.
“Serapan pasar sepi, ditambah telur breeding beredar,” tegas pengusaha muda asal Kecamatan Kerek.
Namun begitu, peternak petelur Tuban mengaku kalau pasar lokal Tuban sebenarnya masih cukup ramai. Tetapi, adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan di sejumlah daerah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 menyebabkan lambannya penyerapan telur dari Kabupaten Blitar.
“Kalo pasar lokal tuban sebenarnya masih lumayan rame, tapi harga (telur ayam, red) Tuban kan ikut Blitar yang kirim ke daerah lain, yang kebetulan sekarang ada PSBB. Jadi harga ya ikut turun,” pungkasnya. (rohman)
Sekarang katanya telur ayam udah mulai naik. Coba diupdate terbaru lg.