halopantura.com Tuban – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban mengaku terus berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan guru tidak tetap atau pegawai tidak tetap (GTT/PTT) dengan memberikan kenaikan honorarium. Total jumlah GTT pada jenjang Sekolah Dasar ada 1.848 orang dan GTT di jenjang SMP ada 148 orang.
“Jumlah data itu tercatat per tanggal 1 Febuari 2017. Dengan adanya GTT itu untuk memenuhi kekurangan tenaga pendidik di jenjang pendidikan,” terang Noor Nahar Hussein, Wabup Tuban, Jum’at, (7/7/2017).
Upaya yang dilakukan Pemkab Tuban dalam rangka meningkatkan kesejahteraan GTT atau PTT sebagai berikut. Diantaranya, tahun 2016 kemarin Pemkab Tuban telah memberikan honorarium kepada GTT/PTT senilai Rp 500 ribu perbulan untu satu orang.
Honorarium itu diberikan melalui dana pendukung pendidikan (DPP) dengan kuota 1050 orang. Sedangkan untuk GTT katagori 2 (K2) diberikan senilai Rp 500 ribu perbulan setiap satu orang dengan kuota 320 orang.
“Selebihnya di danai dari dana BOS Nasional, sesuai dengan kemampuan sekolah. Maksimal 15 persen dari penerimaan dana BOS itu,” terang Wabup Tuban.
Pada tahun 2017 ini, Pemkab Tuban menambah honorarium buat GTT menjadi Rp 650 ribu perbulan setiap satu orang, dan PTT diberikan dana senilai Rp 550 ribu perbulan setiap satu orang. Pemberian dana itu melalui dana BOSDA dengan kuota 1050 orang untuk GTT atau PTT.
Sedangkan untuk K2 diberikan dana senilai Rp 750 ribu perbulan setiap satu orang dengan kuota 300 orang. Selebihnya di danai dari dana BOS Nasional sesuai dengan kemampuan sekolah, dan maksimal 15 persen dari penerimaan.
“Untuk tahun mendatang, Pemkab Tuban akan berupaya melakukan berbagai langkah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan para GTT atau PTT yang disesuaikan dengan kemampuan dan prioritas anggaran,” jelas Wabup Tuban. (rohman)
Coba ditelusuri juga tah, kok aku tahu diceritani nompone gak sesuai dg yg tertera, jerene ada potongan atau ada pemotongan gitu lho. Iki bener ora, mnurutku kok gampang cara nelusuri untuk mrk yg punya power dan niat.
Saya GTT di salah satu SDN. TMT sy per tgl 01 Des 2005. Sebenarnya sy sdh belajar mengajar dr th 2001. Tp Krn waktu itu msh brijazah SMA, mk waktu ada pendataan Honda sy tdk diikutkan. Ya gpplah sy terima jika persyaratan nya memang begitu. Namun, knpa di SD lain bisa? Itupun br sy ketahui stlh yg dpt Honda bs diangkat mjd CPNS. Ya…sy sbr utk kali kedua mungkin blm Rizki saya. Kemudian ada pendataan K2 sy ikut lg, namun stlh sy urus smua dan tinggal diteken kepala dinas, sy ditolak Krn di data dapodik TMT sy per Des 2005. Sedangkan utk K2 Jan 2005. Tp sdh sy lmpirkn smua administrasi dari SD yg dulu dan SD yg skarg, tp tetap ditolak. Ya sdh …smbil merasakan pedih, nangis dlm hati aku pasrahkan smua pada Allah mungkin Allah punya rencana yg lbh baik lg utk sy. Dan th ini pengabdian sy yg diakui sdh 12 th lebih, dan umur sy SDH menginjak 35 th, akankah ada kebijakan lain jika utk CPNS maksimal berusia 35 th? Smoga pemerintah lbh bijak dlm menentukan langkah utk perekrutan CPNS tahun ini. Sy sangat berharap bs diangkat mjd CPNS agar sy bs membalas Budi ke dua ortu, Krn kami dr keluarga yg krg mampu dan bercita-cita bs mjd contoh bg masyarakat sekitar bahwa walaupun dg keadaan yg krg, tetapi bs mjd lbh baik. Krn kami hidup di desa yg masyarakatnya msh minim pengetahuan. Smoga apa yg sy tulis ini bs mjdkan suatu pembelajaran bagi semua. Aamiin…