Ini Keuntungan Konversi Bahan Bakar Minyak ke LPG Buat Nelayan
halopantura.com Tuban – Sebanyak 200 paket konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke LPG diserahkan kepada nelayan kecil Kabupaten Tuban ditahun 2018. Pembagian paket tersebut merupakan program kemintraan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dengan Komisi VII DPR RI.
Secara simbolis penyerahan paket dilakukan Ignasius Jonan, Menteri ESDM Republik Indonesia bersama Nicke Widyawati, Direktur Utama PT Pertamina (Persero), dan didampingi Bupati Tuban H. Fathul Huda, bertempat di pantai Mangrove Center, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Senin (13/11/2018).
Paket perdana yang diberikan tersebut terdiri atas satu unit mesin/motor penggerak, satu unit konverter kit dan aksesori pendukungnya, dua buah tabung LPG 3 kg beserta isinya, serta satu unit as panjang, baling-baling, dan aksesorisnya.
“Kita merasa bangga atas pemberian bantuan ini, tetapi masih kurang jika dilihat dari jumlah nelayan Tuban, kita berharap kekurangan itu bisa diatasi oleh pak Menteri,” ungkap Bupati Tuban dalam sambutannya.
Konversi BBM ke LPG membuat nelayan lebih hemat dalam hal operasional. Sebelumnya dengan menggunakan bensin, setiap melaut nelayan membutuhkan sekitar Rp 135.450,- dengan asumsi penggunaan kapal selama 10 jam atau setara dengan 21 liter. Namun, setelah konversi menggunakan LPG, nelayan hanya memerlukan Rp 64.000,- atau lebih hemat 50 persen.
“Konversi BBM ke LPG buat nelayan ini lebih hemat, dan semoga bisa bermanfaat bagi teman-teman nelayan dan bisa meminimalisasi beban operasional. Saya juga berterima kasih kepada Pertamina yang telah membantu kami dalam merealisasikan konversi ini.” ujar Ignasius Jonan, Menteri ESDM.
Lebih lanjut, ia mengatakan untuk pasokan LPG 3 kg tersedia cukup untuk memenuhi kebutuhan nelayan, khususnya di Tuban. Sebab, pertamina bermitra dengan dua agen baik di Widang dan Kota Tuban yang secara khusus melayani kebutuhan nelayan di Kecamatan Jenu.
Di Kabupaten Tuban sendiri memiliki 18 agen dan 724 pangkalan yang menyediakan LPG 3 kg untuk masyarakat. “Pasokan LPG 3 kg buat nelayan pasti aman, dan kita jamin,” tegas Jonan panggilan akrab Menteri ESDM.
Sesuai dengan Keputusan Dirjen Migas Nomor 0116.K/10/DJM.I/2018 bahwa terdapat beberapa kriteria penerima paket perdana Konverter Kit, antara lain yaitu nelayan pemilik kapal lebih kecil atau sama dengan 5 GT, kapal yang dimiliki berbahan bakar bensin, dan kapal yang digunakan memiliki daya mesin lebih kecil atau sama dengan 13 HP (Horse Power).
Selain itu, nelayan tersebut harus menggunakan jenis alat tangkap yang ramah lingkungan, belum pernah menerima bantuan sejenis, dan memiliki identitas yang terdaftar di Kementerian Kelautan dan Perikanan atau memiliki surat keterangan dari dinas kelautan dan perikanan setempat.
“Kita targetkan sampai tahun 2020 mendatang, semua nelayan Tuban sudah menerima dan menggunakan Konverter Kit. Karena biaya operasional rendah, dan perawatannya mudah,” tambah Jonan. (rohman)